Ternyata Microsoft pernah tawar Facebook di angka Rp 312 T | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ternyata Microsoft pernah tawar Facebook di angka Rp 312 T

Minggu, 23 Oktober 2016 | 22:01 WIB

RIAUANTARA.com | Teknologi ---- Kita pasti semua tahu bahwa Facebook adalah situs jejaring sosial terkemuka yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg. Namun tahukah Anda bahwa Facebook hampir jatuh di tangan orang lain?

Benar, dilansir dari CNBC, seorang milyuner teknologi sekaligus mantan CEO dari Microsoft bernama Steve Ballmer pernah 'PDKT' ke Mark Zuckerberg untuk membeli Facebook. Hal ini dilakukannya kala ia masih menjabat posisi CEO Microsoft tersebut.


Yang cukup mengejutkan, penawaran ini diajukan di tahun 2010, di kala Facebook masih belum jadi jejaring sosial 'raksasa' seperti sekarang. Penawaran yang diajukan Ballmer hanya sebesar USD 24 milyar, atau setara 312 triliun Rupiah.



Sebagai gambaran, kita bisa menggunakan konteks pengampunan pajak atau Tax Amnesty di Indonesia. Target penerimaan pajak dari Tax Amnesty adalah 165 triliun Rupiah. Bayangkan, nilai Facebook di kala belum sebesar sekarang, sudah dua kali lipat dari target penerimaan pajak dari keistimewaan Tax Amnesty di Indonesia.
Tawaran yang sebenarnya cukup menggiurkan tersebut, tanpa pikir panjang ditolak oleh Zuckerberg. Rupanya hal tersebut adalah keputusan tepat bagi Zuckerberg, karena Facebook jadi salah satu raksasa teknologi di dunia saat ini.
Steve Ballmer sendiri yang kini adalah pemilik tim basket NBA Los Angeles Clippers, adalah CEO dari Microsoft sejak 2000 hingga 2014, sebelum akhirnya digantikan oleh Satya Nadella. Forbes meletakkan Ballmer pada urutan ke 15 di daftar orang terkaya di dunia, dengan 'net worth' mencapai USD 28 juta atau Rp 365 triliun.

Bagaimana tidak, nilai pasar Facebook sekarang kira-kira mencapai USD 374 milyar, atau Rp 4.914 triliun. Selain itu, dilansir dari Forbes, Zuckerberg kini adalah orang terkaya ke-empat di dunia dengan 'net worth' mencapai USD 56 juta atau Rp 730 triliun.

Sumber : Ismail S/ Merdeka

Bagikan:

Komentar