Riauantara.com | Kabupaten Pelalawan - Para orang tua yang bekerja di PT MUP keluhkan fasilitas transportasi antar jemput anak mereka kesekolah yang disediakan peeusahaan dengan menggunakan mobil Dump Tuck yang kerap mengalami kecelakaan tunggal hingga menyebabkan korban luka-luka bahkan kritis.
PT Mitra Unggul Perkasa (MUP) Plantations Asian Agri Group yang berlokasi di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan diduga lalai dan tidak serius dalam memfasilitasi alat transportasi untuk mengantar jemput anak sekolah yang orang tuanya bekerja di perusahaan tersebut.
kelalain ini terlihat ketika hanya dalam jangka waktu kurang dari seminggu kendaraan yang disediakan oleh PT MUP untuk mengantar jemput anak Sekolah di perusahaan ini banyak memakan korban, mulai dari luka ringan hingga luka berat yang berujung kritis dan masuk rumah sakit.
bagaimana tidak, Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini memfasilitasi transportasi untuk antar jemput anak sekolah dengan menggunakan mobil Dump Truck, yang mana mobil jenis tersebut biasanya diperuntukkan mengangkut buah kelapa sawit, tidak untuk mengangkut manusia terlebih anak sekolah yang mana hal itu dapat membahayakan keselamatan bagi mereka, belum lagi dengan jumlah anak sekolah yang tidak sedikit, mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA, mereka terpaksa harus berdiri dan berhimpitan di bak truk yang terbuat dari besi baja tersebut.
"kami sangat menyayangkan hal ini, kami sudah berulang kali meminta pada perusahaan agar memfasilitasi anak2 kami yang bersekolah dengan kendaraan yang layak tetapi masih belum juga terealisasi dengan baik" keluh Ridho salah satu karyawan di perusahaan tersebut.
Omin Fitri Zai (16) siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang orang tuanya bekerja di afdeling 4 PT MUP ini, adalah salah satu korban yang kritis dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Efarina guna mendapatkan perawatan serius akibat kecelakaan yg dialaminya ketika hendak berangkat ke Sekolah bersama puluhan temannya dengan menaiki mobil Dump Truck yang disediakan perusahaan, sabtu (8/4/2017) pagi hari.
Fitri mengalami pembengkakkan dibagian dadanya akibat berbenturan pada dinding bak mobil yang terbuat dari besi ketika mobil tiba-tiba berhenti mendadak. karena dalam posisi berdiri dan saling berhimpitan di dalam bak terbuka itu fitri tidak bisa mengelakan benturan hingga membuatnya cedera dan harus di rawat di Rumah Sakit.
"kami banyak diatas mobil truk itu kurang lebih ada 60 orang, posisi kami berdiri semua dan gak ada pegangan, jadi pada saat mobil berhenti mendadak kami gak bisa elakkan lagi benturan pada dinding bak mobil, sampai-sampai ada yg saling berhimpitan". ujar Fitri kepadawww.suaraaktual.co dengan nada merintih yang berbaring diatas bet di rumah sakit Efarina, Pangkalan Kerinci, sabtu (8/4/2017) malam.
Bukan hanya Fitri, sebelumnya pada selasa (4/42017) juga kendaraan dump truck yang disediakan PT MUP untuk mengangkut anak sekolah ini telah memakan korban, yaitu Putri Pasaribu, yang mana korban terlempar dari dalam mobil sehingga korban mengalami patah tulang pada kakinya.
Sementara itu ketika www.suaraaktual.comencoba mengkonfirmasi mengenai Kejadian ini, pihak Manajenen Perusahaan mengungkapkan bahwa pengadaan kendaraan yang layak seperti Bus untuk mengantar jemput anak sekolah di PT MUP ini sedang dalam proses, dan akan segera didatangkan dalam waktu dekat.
"sekarang ini untuk pengadaan Bus untuk transportasi anak sekolah masih sedang dalam kepengurusan, kita hanya menunggu proses, dan dipastikan dalam waktu yang tidak lama akan segera tiba di perusahaan" ujar Yani Boru Situmorang, Salah satu Asisten PT MUP kebun Gondai pada Media ini. Sabtu (8/4/2017).
"sebelumnya kita punya Bus tapi semua pada rusak, jadi makanya kita pake mobil Dump truck dulu untuk sementara menunggu proses pengadaan Bus yang baru" Tutup Yani.
Liputan : Apriel Ruzman
Komentar