Karena Kecanggihannya, Prancis Khawatir Rudal Korut Bisa Menghantam Eropa | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Karena Kecanggihannya, Prancis Khawatir Rudal Korut Bisa Menghantam Eropa

Rabu, 06 September 2017 | 18:08 WIB
RIAUANTARA.COM | ‎Paris, Rudal Korea Utara (Korut) bisa menyerang jantung Eropa lebih cepat dari yang diharapkan. Begitu peringatan yang diberikan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly.
Pyongyang memicu ketakutan di seluruh dunia pada hari Minggu dengan tes bom hidrogennya saat diktator Kim Jong-un berusaha membangun persenjataan nuklirnya. Uji coba ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea di mana Korut terlibat perang kata-kata dengan Amerika Serikat (AS). Tapi tampaknya AS mungkin bukan satu-satunya target dalam pandangan Kim.
"Skenario eskalasi terhadap konflik besar tidak dapat dibuang. Eropa berisiko berada dalam jangkauan rudal Presiden Kim Jong-un lebih cepat dari perkiraan," kata Parly dalam sebuah pidato ke militer Prancis, seperti dikutip dari IslamiNews, Rabu (6/9/2017).
Uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Korea Utara memicu terjadinya gempa 6,3 skala Richter. Kemudian diikuti oleh gempa susulan dengan kekuatan 4,1 skala Richter.
Menteri pertahanan Korea Selatan (Korsel) telah memperkirakan hasil dari ledakan tersebut sebesar 50 kiloton, sementara situs pemantau Korut, 38 North, meyakini ledakan itu sebesar 100 kiloton atau lebih. Sedangkan Jepang telah menempatkan besarnya ledakan pada angka 120 kiloton, delapan kali dari bom atom AS yang menghancurkan Hiroshima pada tahun 1945.
Korea Utara berulang kali menentang sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengembangkan senjata nuklir dan menguji sistem rudal.

Pada bulan Agustus, negara komunis yang terisolasi mengirim rudal antar benua ke daratan Jepang yang mendarat di Samudra Pasifik. Korut juga mengancam untuk menyerang wilayah AS di Guam, sebuah pulau kecil di Pasifik yang digunakan sebagai pangkalan militer Amerika. Korea Utara telah mendapat sanksi PBB sejak 2006 karena program rudal nuklir dan balistiknya.
Dewan Keamanan PBB bulan lalu dengan suara bulat memberlakukan sanksi baru atas Korea Utara setelah melakukan uji coba dua rudal jarak jauh yang diluncurkan pada bulan Juli. Sanksi tersebut berfokus pada ekspor batubara, besi, timbal dan makanan laut Korea Utara.

Reporter : Ernisman, ST
Publis       : Rahmad.HT ‎
Bagikan:

Komentar