RIAUANTARA.COM | Banyuwangi, Kontrak Joint Opeation Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Blok Tuban akan berakhir pada 28 Februari 2018. Pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk mengelola Blok Tuban pasca Februari 2018.
Namun Petrochina melalui anak perusahaannya, Petrochina Internasional East Java Limited, berminat untuk kembali ikut berpartisipasi dalam pengeboran minyak di perbatasan Bojonegoro dan Tuban ini.
Senior Field Operations Superintendent Joint Opeation Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ), Fauzy Mayanullah mengatakan, saat ini sedang dilakukan perundingan terkait dengan keterlibatan kembali Petrochina dalam pengeboran minyak di blok Tuban. Hal-hal yang dirundingkan terkait peluang kerja sama baru dan pembagian hasil minyak.
"Kita sedang melakukan perundingan dengan Pertamina untuk kerjasama baru," ujar Fauzy saat Media Gathering JOB PPEJ di Banyuwangi, Kamis (7/9/2017) yang dilansir dari finance.detik.com
Meskipun diakui Fauzy, sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM tahun 2015, pengelolaan Blok Tuban akan dikembalikan ke Pertamina. Namun besar harapan Petrochina untuk kembali bekerja sama dengan Pertamina ataupun anak perusahaannya.
"Kemungkinan akan diperasionalkan oleh anak perusahaan Pertamina. Karena langsung masuk ke direktorat hulu disana ada Pertamina EP dan Pertamina Hulu Energi," tambahnya.
Blok Tuban saat ini memiliki luas wilayah 1.478 kilometer persegi dan berada di empat Kabupaten yakni di Lamongan, Gresik, Bojonegoro dan Tuban. kerja sama Pertamina dan Petrochina dimulai sejak 29 Februari 1988 dan akan berakhir 28 Februari 2018.
Produksi migas Blok Tuban saat ini 4.000 barel setara minyak per hari (boepd). Potensi cadangannya 4 juta barel setara minyak.
Reporter : Ernisman. ST
Publis : Rahmad.HT
Komentar