RIAUANTARA.COM│PEKANBARU, - Kita ketahui Premium adalah minyak subsidi bagi masyarakat menengah kebawa terutama para pengguna sepeda motor,tetapi lain dengan SPBU yang satu ini,Premium di peruntukan bagi para pengguna mobil.
Heri Toni, seorang pengendara motor warga Pekanbaru mengamuk ,pasalnya ia tidak terima karena premium di peruntukan oleh pihak SPBU M-Poin 13.282.603 untuk mobil.
Heri pada saat itu dirinya yang berada di Jalan Kharuddin Nasution, Jumat (27/10/2017). Hendak mengisi Premium , dia dilarang mengantri di deretan mobil yang tengah mengisi premium .
"Sekitar jam 4 sore tadi pas waktu mau pulang, saya berhenti di SPBU ngisi bensin, saya lihat ada mobil antrian Premium, sementara antrian motor ini Pertalite, saya masuk antrian mobil," kata Toni kepada riauantara.com .
Saat ia ingin mengantri dan menyatakan diri ingin menikmati premium, mendapat penolakan dari wanita petugas pengisian, Toni tetap bersikeras karena ini premium subsidi, sebagai pengendara motor dan warga dengan berpenghasilan pas-pasan, dia merasa lebih berhak menikmati premium subsidi ini.
"Pas pula ada security di situ, terjadi adu mulut, minta saya pindahkan motor saya karena ini antrian mobil, saya menolak karena saya ingin isi bensin, kenapa mobil boleh isi bensin sementara motor dipaksa pakai Pertamax dan Pertalite yang tidak bersubsidi," terang Toni.
Dari adu mulut itu pun terjadi aksi tolak menolak antara security SPBU dan Toni yang akhirnya Toni mengaku mendapat luka cakaran di tangannya. Atas peristiwa ini, Toni kemudian melapor ke Polsek Bukit Raya. Meski akhirnya motor Toni tetap diisi bensin oleh petugas security walau tanpa ikhlas dan pelayanan yang tidak menyenangkan.
Atas kejadian ini, tim Riauantara.com mencoba mendatangi SPBU dan menemui seorang laki-laki di kantor SPBU yang mengaku bernama Obil sebagai Supervisor, juga berjumpa dengan security yang dimaksud yang ternyata bernama Jaya.
Kepada Riauantara.com, Obil menjelaskan bahwa aturan yang mengharuskan motor beli pertalite bukan premium merupakan aturan dari SPBU tersebut, bukan dari Pertamina dan sebagainya.
"Kita kan kerja, jalankan aturan perusahaan, kalau dari Pertamina kan satu untuk motor satu untuk mobil, tapi perusahaan ya (bikin satu untuk mobil, red)," terangnya.
Obil juga mengatakan bahwa SPBU ini milik Mulyadi, namun pemilik belum mengetahui kejadian ini. Dimana kebijakan perusahaan yang hanya menyediakan premium subsidi untuk mobil membuat seorang pengguna motor mengamuk dan lapor polisi.(tim)
Publis : Rahmad.HT
Komentar