RIAUANTARA│PEKANBARU, - Pemerintah Pusat mengapresiasi tiga provinsi di Pulau Sumatera atas langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan. Ketiga daerah itu antara lain Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.
Berdasarkan data, tiga provinsi ini menjadi 'langganan' terjadinya kebakaran lahan. Kebakaran itu sendiri menyebabkan kabut asap hingga ke provinsi bahkan negara tetangga.
Namun sejak 2016 hingga 2017, ketiga daerah, terkhusus Provinsi Riau 'meredam' kekhawatiran yang sudah berlangsung belasan tahun tersebut.
Dua tahun berturut-turut Riau bisa dibilang tanpa asap dan tanpa kebakaran lahan yang besar. "Empat menteri mengapresiasi langkah kita ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mewakili Gubernur Riau usai Rapat Evaluasi Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2017 di Jakarta, Selasa (19/12/2017).
Keempat Menteri yang hadir diantaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menko Perekonomian Darmin Nasution serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
"Kita paparkan langkah-langkah yang sudah dilakukan. Juga kita sampaikan langkah antisipasi di tahun 2018. Ada beberapa masukan dari masing-masing menteri," kata Edwar.
Salah satunya mengimbau kepada seluruh daerah yang rawan terjadinya kebakaran lahan untuk menetapkan status siaga lebih awal. Ditambah Negara Republik Indonesia akan menjadi tuan rumah iven multi internasional ASEAN Games.
Iven itu akan berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan. Sementara provinsi Riau merupakan salah satu daerah 'penyumbang' kebakaran lahan.
"Ini yang diminta untuk antisipasi, salah satunya menetapkan siaga lebih awal. Kita (Riau, red) juga sudah duduk bersama dengan Jambi dan Sumsel untuk melakukan koordinasi secara berkala," jelas Edwar.
Selanjutnya, ketiga daerah akan berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memprediksi kapan musim kemarau datang.
"Rencana kita sepakat menetapkan Status Siaga serentak nantinya. Sebelum musim hujan berakhir, kita akan menetapkan siaga. Itu langkah antisipasi awal yang diinginkan Pusat," jelas Edwar Sanger.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rahman saat dikonfirmasi terkait penyumbang asap terbesar dengan nada santai Andi menjelaskan bahwa dalam tempo dua tahun ini Riau bebas dari asap dan saya berharap tidak akan terjadi lagi karhutlah di Provinsi Riau.
Lanjut Andi, sebagai Provinsi yang sudah pernah menyumbang asap terbesar tentunya dengan adanya iven ini kita menjadi selalu waspada dan sangat berhati-hati dilahan gambut di Riau. (Adv/Hms/Red)
Publis : Rahmad.HT
Komentar