Hari ini Total 384 Korban Meninggal Dunia | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Hari ini Total 384 Korban Meninggal Dunia

Sabtu, 29 September 2018 | 18:43 WIB
RIAUANTARA.COM |  JAKARTA --  Pihak BNPB sebelumnya merilis korban meninggal dan luka masih 48 orang  dan 356 luka. Hanya berselang beberapa jam kemudian, Pusat Data Informasi dan Humas (PDIH) BNPB kembali merilis dan cukup mengejutkan korban naik menjadi 
384 orang meninggal akibat Gemba dan Tsunami terhitung, Sabtu (29/9) siang tadi. 

Menurut Kepala PDIH BNPB Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (29/9) angka korban mencapai 384 orang meninggal dunia. " Jumlah korban meninggal ini hanya yang ada di Palu, belum termasuk korban di Donggala," katanya menginformasikan, tanpa menyebut korban luka. 

Para korban tadi, terdapat di tiga rumah sakit di Palu , seperti rumah  Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Samaritan, dan Rumah Sakit Wirabuana.

Hingga berita ini dirilis,  proses evakuasi masih terus  dilakukan oleh BNPB dan Tim Sar Gabungan. BNPB memperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah. 

Perkiraan masih bertambahnya jumlah korban, karena masi dalam proses evakuasi. Belum semua korban yang ditemukan bisa diidentifikasi di rumah sakit. 

Korban Bisa Ribuan. 
Sementara Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, ditanya perkiraan korban jiwa 
akibat gempa dan Tsunami Palu - Gorontalo, bisa saja capai ribuan. " Meski data dari BNPB sebanyak 384 orang meninggal," kata JK, seperti disiar Tv-One, Sabtu (29/9) petang. " Angka - angka ini bisa saja beruba-ruba, sama saat gempa di Lombok, sebelumnya 40 orang dan akhir capai ribuan korban meninggal". 

Apalagi menurut saat BNPB masih ada puluhan hingga ratusan orang diperkirakan belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan yang ambruk akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang memicu Tsunami di Sulawesi Tengah.

BNPB mencatat kebanyakan orang yang meninggal itu adalah korban gempa. Hotel Roa-Roa di Palu juga ambruk hingga rata dengan tanah akibat gempa 7,4 skala Richter itu.

Untung itu, BNPB belum bisa memastikan informasi mengenai kerusakan dan korban gempa di Donggala karena akses yang masih menemukan kesulitan.

Mengko Polhukam, Wiranto membenarkan bantuan terus  berdatangan  terutama bantuan  lewat udara yang dinilai cepat sehingga keperluan warga korban gempa di lokasi lebih muda terlayani.(JNN/NAS)
Bagikan:

Komentar