RIAUANTARA.COM | Pekanbaru - Keberadaan pegawai kebersihan di sebuah instansi tak dapat dipandang sebelah mata. Dari pelaksanaan fungsi mereka suasana kerja yang damai dan harmonis dapat tercipta. Begitupun di Universitas Islam Riau. Untuk membangun kebersamaan serta menciptakan suasana kerja yang kondusif, Rektorat UIR berdialog dengan 125 petugas kebersihan.
Dialog yang berlangsung di auditorium lantai 4 Gedung Rektorat Kampus Universitas Islam Riau itu berlangsung Rabu siang (31/10), Dan dipandu Kepala Biro Administrasi Umum dan Personalia, H. Zakir Has, SH, MPd. Hadir memberi pembekalan Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. H. Syafhendry, Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Ir. H. Asrol dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Ir. H. Rosyadi.
Dalam arahannya, Wakil Rektor Syafhendry mengajak pegawai kebersihan membangun kebersamaan dalam bekerja. Menurutnya, petugas kebersihan memegang peranan sangat penting mensukseskan kerja-kerja rektorat dalam mewujudkan catur dharma perguruan tinggi. ''Saya tak bisa membayangkan satu hari saja Saudara tidak bekerja bagaimana kotornya kampus ini,'' kata Syafhendry.
Menyadari pentingnya kedudukan oegawai kebersihan, lanjut Syafhendry, Rektorat berinisiatif menaikkan gaji harian pegawai kebersihan yang sekarang berjumlah 125 orang. Dan, sekaligus meminta komitmen mereka agar selalu bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. ''Kami juga minta Saudara bekerja dengan disiplin tinggi karena hanya dengan kedisiplinanlah Saudara dapat melaksanakan fungsi sesuai ketentuan yang berlaku di UIR,'' ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala BAU & P juga menyampaikan pesan serupa. Di samping displin bekerja, Zakir pun menghimbau pegawai kebersihan tetap loyal. Loyal dengan pekerjaan dan loyal dengan pimpinan. Berintegritas tinggi serta selalu menjaga kekompakan dalam bertugas di lapangan. ''Saudara adalah ujung tombak kampus. Kami menyadari, kampus UIR ini sangat luas, dan kebersihannya harus tetap terjaga. Tolong selain memupuk kebersamaan jaga juga kekompakan antarsesama pegawai,'' Zakir berpesan.
Untuk menyerap aspirasi pegawai kebersihan, Zakir memberi kesempatan kepada pegawai menyampaikan unek-unek. Berdialog dengan Pimpinan. Tak hayal lagi, begitu peluang dialog dibuka, sejumlah pegawai pun memanfaatkan kesempatan ini menyampaikan sesuatu. Termasuk keinginan mereka memiliki baju seragam. ''Semua keluhan, unek-unek dan permintaan menjadi masukan bagi pimpinan. Yang bersifat permintaan nanti dipertimbangkan untuk ditindak lanjuti,'' tukas Zakir menutup pertemuan dengan pegawai kebersian.*
[]relis
Komentar