RIAUANTARA.COM | Pekanbaru: Rektor Universitas Islam Riau Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH, MCL membuka Economy Creative Student EXPO Prodi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Riau. Ia menegaskan, ekonomi kreative yang dilaksanakan mahasiswa dipersiapkan untuk mendidik dan melahirkan usahawan mandiri dalam rangka menghindari ketergantungan mahasiswa dari keinginan menjadi pegawai negeri.
Pernyataan itu disampaikan Rektor dalam sambutannya sebelum memukul gong pembukaan Economy Creative Student di Pusat Kegiatan Mahasiswa Kampus UIR Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru. Hadir dalam acara itu Wakil Rektor I Dr. Syafhendry, Wakil Rektor II Ir. Asrol, Wakil Rektor III Ir. Rosyadi, Wakil Dekan III Dr. Kasmanto Rinaldi, Ketua Prodi Kriminologi Askarial dan sejumlah dosen FISIPOL lainnya.
Economi Creative Student EXPO 2018 mengambil tema, ''Creative Busness Industrial Revolution 4.0 Go Online or Good Bye''. Acara ini juga dimeriahkan dengan talkshow dan workshop bertajuk, 'Start yourself to do startup business, Go online or good bye'. Rencananya seluruh agenda kegiatan berlangsung selama dua hari hingga 10 November. Di dalam agenda, panitia juga melaksanakan sejumlah lomba, seperti lomba business plan se Pekanbaru, lomba esei, lomba recycle fashion week dan lomba cerdas cermat.
Usai membuka Economy Creative Student EXPO, Rektor bersama Wakil-wakil Rektor meninjau kegiatan entrepreneurship mahasiswa. Ada kuliner ada pula pakaian dan jilban yang dijual mahasiswa. Bahkan Rektor dan Wakil Rektor menyempatkan diri berbelanja makanan ringan dan jilbab. Menurut Rektor, kegiatan economy creative ini mendidik mahasiswa menjadi wirausaha yang mandiri. Diharapkan, lepas kuliah mereka benar-benar menjadi pengusaha,'' kata Rektor.
Ia melanjutkan, sebagai pimpinan UIR pihaknya akan terus mengubah mindset mahasiswa yang selama ini cendrung bekerja menjadi pegawai negeri, dan sedikit sekali yang terjun ke entrepreneurship. Menurut Rektor, menjadi pegawai tidak salah, masalahnya formulasi yang tersedia tak berimbang dengan jumlah pencari kerja. Ia mencontohkan, jumlah formulasi CPN yang sekarang dalam proses rekruitmen adalah 200ribu, sementara jumlah pelamar 3,7 juta. ''Lalu kemana mereka pergi,'' ujar Rektor.
Di setiap negara manapun, bukan hanya di negara berkembang seperti Indonesia, negara-negara maju pun sama, kemampuan negara menyediakan pekerjaan untuk public service pasti terbatas. Di sinilah perlunya kita melahirkan jiwa-jiwa entrepreneurahip. ''Lulusan perguruan tinggi ternama di Jawa seperti UI, ITB, IPB, UGM dan lain-lain banyak melahirkan entrepreneurahip muda. Kini, UIR juga sedang giat menggalakkan kegiatan entrepreneurahip dalam usaha kita melahirkan usahawan muda yang mandiri,'' tangkas Rektor.*
[]relis
Komentar