RIAUANTARA.CO | SIAK , - Kalau tak ada aral melintang, Kabupaten Siak akan menjadi tuan rumah penyelenggara Festival Kabupaten Lestari 2019 pada Oktober 2019 mendatang.
Kabar tersebut datang dari Forum Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), yang diselenggarakan sebagai temu inovasi antar kabupaten anggota dengan tema,"Pengembangan Kualitas Tata Kelola Lahan Berkelanjutan dan Pelestarian Lingkungan Menuju Kesejahteraan Masyarakat".
Acara tahunan ini direncanakan melibatkan seluruh daerah anggota LTKL yakni Musi Banyuasin, Siak, Rokan Hulu, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, Aceh Tamiang, Gorontalo, Bone Bolango.
Festival Kabupaten Lestari mendatang juga dihadiri jejaring mitra LTKL baik pemerintah nasional, swasta dan sejumlah organisasi mitra pembangunan ditingkat lokal, nasional maupun Internasional.
Penunjukan Negeri Istana sebagai tuan rumah Festival Kabupaten Lestari 2019, merupakan hasil kesepakatan bersama anggota Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), saat menggelar Rapat Umum Anggota (RUA) di Sekretariat Apkasi Jakarta, Rabu (27/2/19).
Plt.Bupati Siak Alfefri berharap festival ini dapat menjadi ajang tukar informasi dan pengetahuan serta mempertajam kolaborasi antara Kabupaten, Kementerian, mitra pembangunan, maupun pihak swasta.
"Rencananya pelaksanaannya kita rangkai dengan senarai kegiatan hari jadi Kabupaten Siak. Mudah-mudahan dapat mewujudkan mimpi besar bersama yaitu kabupaten dengan visi lestari melalui kolaborasi jangka panjang yang konkrit” sebut Alfedri.
Bulan Juli 2017 yang lalu, sejumlah perwakilan delapan kabupaten dari enam provinsi yakni Musi Banyuasin, Rokan Hulu, Siak, Batanghari, Labuan Batu Utara, Sintang, Sanggau dan Sigi, bekerjasama dengan jejaring mitra pembangunan dan Apkasi membentuk forum kolaborasi untuk mendorong percepatan implementasi visi kabupaten lestari dengan nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
Beberapa program prioritas yang disepakati bersama sebagai Rencana Aksi Lestari adalah Komoditas Berkelanjutan, Reformasi Agrari dan Perhutanan Sosial, Pencegahan Kebakaran Hutan Lahan, Energi Bersih Terbarukan dan, dan Restoran dan Konservasi.
Alfedri mengatakan saat ini Kabupaten Siak juga telah menyandang predikat Kabupaten Hijau yang sejalan dengan visi LKTL, dimana sasaran utamanya adalah menyelamatkan lingkungan, termasuk kawasan gambut yang tersebar di sembilan kecamatan kabupaten Siak.
“Ada 52% kawasan gambut di kabupaten Siak yang tersebar di sembilan dari empat belas kecamatan yang ada" jelas Alfedri.
Selain menyelamatkan kawasan gambut, Pemkab Siak melalui program Kabupaten Hijau juga berupaya menyelamatkan aliran sungai siak yang menjadi penopang kebutuhan air bagi masyarakat setempat.
“Dalam rencana kerja program Kabupaten Hijau itu kita juga bicara peningkatan perekonomian yang sejalan dengan prinsip pelestarian dan bekelanjutan" pungkasnya. #Rls_Mad
Komentar