RIAUANTARA.CO | PEKANBARU , -- Jembatan Siak IV, atau jembatan yang diberi nama Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, akan memiliki babak baru dalam sejarahnya.
Setelah sekian lama terbengkalai, bermasalah, dan sempat masuk buku catatan hitam pihak pengadilan, jembatan yang berada diujung Jalan Jenderal Sudirman ini akhirnya dapat juga terselesaikan.
Sudah banyak peralihan pergantian kepemimpinan daerah yang terjadi diera pembangunan jembatan tersebut. Sepuluh tahun yang lalu, atau tepatnya dimulai pada tahun 2008, jembatan yang sudah lama ditunggu-tunggu masyarakat Pekanbaru ini akhirnya dapat diresmikan Pemerintah Provinsi Riau, hari ini, Kamis (14/2).
Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST.MT saat dimintai pendapatnya tentang sejarah awal dibangunnya jembatan Siak IV tersebut, ternyata dirinya mempunyai hubungan khusus yang banyak meninggalkan kenangan manis, dan memiliki nostalgia tersendiri dalam hidupnya.
"Jembatan Siak IV itu digagas oleh pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas PU Provinsi Riau, pada tahun 1990-an. Pra Design-nya mulai disusun diawal tahun 1990, namun hingga tahun 2000, ide-ide pra design tadi hanya sampai pada pra design saja, tidak sampai ke detail design, apalagi implementasi," ujar Wali Kota, Kamis (14/2)
Lanjut, cerita Wali Kota ditahun 1999, yang mana pada waktu itu ia menjabat sebagai Kepala Dinas PU Kota Batam, sepulang dari pendidikan S2-nya dari kampus UGM Yogyakarta, atau diawal tahun 2000-an, ia bergabung ke Dinas PU Provinsi Riau.
"Diawal tahun 2000-an, saya bergabung ke Dinas PU Provinsi Riau, diposisi jabatan Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan. Pada saat itulah seizin kepala dinas dan juga kepala bidang, saya mencoba merubah design jembatan Siak IV tadi, dari pra design sebelumnya yang sudah digagas 10 tahun lamanya, menjadi design yang seperti sekarang yang menurut kami saat itu adalah design landmark Kota Pekanbaru atau lambang yang mengacu pada lambang daerah kita, yaitu lancang kuning yang sedang terkembang," kata Wali Kota.
Kemudian, Wali Kota melanjutkan setahun berikutnya atau tahun 2001, ia bersama tim mulai mengangsur melakukan design terhadap rencana pembangunan jembatan tersebut. Hanya saja, design yang dilakukan pihaknya bersama tim, ternyata tidak diimbangi dengan implementasi pengerjaan fisik dilapangan, hingga akhirnya Wali Kota menjadi kepala Dinas PU Provinsi Riau pada tahun 2008.
"Jadi begitu ceritanya. Tahun 2001 kami yang mulai mendesign-nya, tapi tahun 2008 baru bisa dikerjakan, dan itupun karena kebetulan juga kepala dinas PU Provinsi Riau tahun 2008 adalah 'Firdaus'," ungkap Wali Kota.
Secara pribadi, Wali Kota merasa bahagia dan sangat senang atas selesainya pembangunan jembatan Siak IV. Sebagai Kepala Daerah dirinya merasa bangga dan berterimakasih karena dengan berfungsinya jembatan tersebut, Insyaallah ini akan memberikan percepatan pembangunan daerah. (Kominfo8/RD3).
Komentar