RIAUANTARA.CO | Lampung ,– Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Lampung dilanda 21 kali gempa dalam dua hari terhitung sejak Minggu 10 Maret 2019. Meski aktivitas kegempaan masih tinggi, tapi gunung api tersebut masih berstatus siaga atau level III, belum naik ke awas.
“Dari kemarin hingga pagi ini, secara visual gunung api tertutup Kabut. Angin lemah ke arah timur. Asap kawah tidak teramati,” demikian laporan Pusat Vulkanologi dan Mitgasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam lama resmi Badan Geologi Kementerian ESDM, Selasa (12/3/2019).
Berdasarkan rekaman seismograf, Gunung Anak Krakatau Senin kemarin tercatat mengalami 11 kali gempa. Tujuh di antaranya gempa tremor non harmonik, sisanya gempa vulkanik dalam tiga kali dan sekali gempa embusan.
Gunung Anak Krakatau Digoyang 10 Kali Gempa, Statusnya Masih SiagaGunung Anak Krakatau Digoyang 3 Kali Gempa, Radius 5 Km dari Kawah Belum Aman
“Tromor menerus dengan Amplitudo 1-5 mm,” tulis PVMBG dikutip riauantara.co dari halaman okezone.com.
Sehari sebelumnya, Minggu 10 Maret, Anak Krakatau Anak Krakatau dilanda 10 gempa. Rinciannya empat kali gempa tremor non harmonik, satu gempa vulkanik dangkal, lima kali gempa tektonik lokal.
Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati dalam radius 5 kilometer dari kawah.
Gunung Anak Krakatau belum pernah erupsi sepanjang bulan ini. Erupsi terakhir terjadi pada 23 Februari 2019 sekira pukul 17.33 WIB. (RAC/TON)
Komentar