Gubernur Riau saat memberikan paparan soal potensi kenaikan harga kelapa di Indragiri Hilir, Senin (25/3) |
RIAUANTARA.CO | INHIL - Gubernur Riau, H Syamsuar berharap Seminar Nasional dengan tema 'Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan Kabupaten Indragiri Hilir' adalah kebangkitan untuk meningkatnya harga kelapa di Riau, khususnya di Indragiri Hilir (Inhil).
"Dari seminar ini saya juga berharap lahirnya solusi jangka pendek, menengah, dan panjang terhadap produk daerah, terutama kelapa. Semoga seminar nasional ini merupakan momen kebangkitan harga kelapa di Inhil," ujar Syamsuar saat membuka Seminar Nasional Pemgembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan, Senin (25/3/19) di Gedung Daerah Engku Kelana, Jalan Baharuddin Yusuf, Tembilahan.
Syamsuar yakin hal ini akan terwujudkan, karena dalam seminar ini mempertemukan secara langsung para pengambil kebijakan, baik itu dari pemerintah sendiri, pengusaha, hingga para petani kelapa di Inhil serta pelaku UKM.
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga menyebutkan, kerja sama masing-masing pihak sangat diharapkan, dan kekompakan harus tetap dijaga sehingga hasil produk lokal benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
Tak hanya masalah produk kelapa yang disinggung Syamsuar, potensi persawahan di Inhil juga diharapkannya bisa memenuhi kebutuahan masyarakat di Riau.
"Pemerintah Provinsi Riau berkepentingan dengan persawahan atau pertanian padi di Inhil yang luasnya mencapai 23 ribu haktar. Jika ini dikelola dengan baik bisa menjadi swasembada pangan di Riau. Kalau pun tidak dapat, memenuhi kebutuhan di Inhil sendiri jadilah," ucap Syamsuar.
Karenanya, Syamsuar akan "mengerahkan" Dinas Pertanian Provinsi Riau serius menangani dan menyikapi masalah pertanian padi ini.
"Jika sekarang panen setahun sekali, maka kita upayakan agar ditingkatkan panennya dua kali dalam setahun. Apa bapak-bapak setuju," tanya Syamsuar kepada petani dan dijawab serentak oleh hadiri, "Setuju."
Harapan yang sama terhadap Seminar Nasional ini membuahkan hasil naiknya harga kelapa, juga diucapkan Bupati Inhil, HM Wardan. Apalagi jika melihat ketergantungan masyarakat Inhil terhadap kelapa cukup tinggi, mencapai angka 70 persen.
"Harga kelapa pada saat ini anjlok, sementara industri turunan dari kelapa belum bisa mendukung. Kita berharap dengan seminar ini harga kelapa bisa naik sesuai dengan harapan semua pihak," kata Wardan.
Wardan menjelaskan, harga kelapa pada saat ini per kilogramnya hanya Rp800, harga ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai Rp3.600 per kilogramnya.
Pada seminar itu, juga dilakukan MoU sejumlah perusahaan dengan Pemerintah Daerah Inhil dan Pemprov Riau.
"Dari seminar ini saya juga berharap lahirnya solusi jangka pendek, menengah, dan panjang terhadap produk daerah, terutama kelapa. Semoga seminar nasional ini merupakan momen kebangkitan harga kelapa di Inhil," ujar Syamsuar saat membuka Seminar Nasional Pemgembangan Potensi Ekonomi Lokal Produk Unggulan, Senin (25/3/19) di Gedung Daerah Engku Kelana, Jalan Baharuddin Yusuf, Tembilahan.
Syamsuar yakin hal ini akan terwujudkan, karena dalam seminar ini mempertemukan secara langsung para pengambil kebijakan, baik itu dari pemerintah sendiri, pengusaha, hingga para petani kelapa di Inhil serta pelaku UKM.
Pada kesempatan itu, Syamsuar juga menyebutkan, kerja sama masing-masing pihak sangat diharapkan, dan kekompakan harus tetap dijaga sehingga hasil produk lokal benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
Tak hanya masalah produk kelapa yang disinggung Syamsuar, potensi persawahan di Inhil juga diharapkannya bisa memenuhi kebutuahan masyarakat di Riau.
"Pemerintah Provinsi Riau berkepentingan dengan persawahan atau pertanian padi di Inhil yang luasnya mencapai 23 ribu haktar. Jika ini dikelola dengan baik bisa menjadi swasembada pangan di Riau. Kalau pun tidak dapat, memenuhi kebutuhan di Inhil sendiri jadilah," ucap Syamsuar.
Karenanya, Syamsuar akan "mengerahkan" Dinas Pertanian Provinsi Riau serius menangani dan menyikapi masalah pertanian padi ini.
"Jika sekarang panen setahun sekali, maka kita upayakan agar ditingkatkan panennya dua kali dalam setahun. Apa bapak-bapak setuju," tanya Syamsuar kepada petani dan dijawab serentak oleh hadiri, "Setuju."
Harapan yang sama terhadap Seminar Nasional ini membuahkan hasil naiknya harga kelapa, juga diucapkan Bupati Inhil, HM Wardan. Apalagi jika melihat ketergantungan masyarakat Inhil terhadap kelapa cukup tinggi, mencapai angka 70 persen.
"Harga kelapa pada saat ini anjlok, sementara industri turunan dari kelapa belum bisa mendukung. Kita berharap dengan seminar ini harga kelapa bisa naik sesuai dengan harapan semua pihak," kata Wardan.
Wardan menjelaskan, harga kelapa pada saat ini per kilogramnya hanya Rp800, harga ini sangat jauh berbeda jika dibandingkan pada tahun 2017 yang mencapai Rp3.600 per kilogramnya.
Pada seminar itu, juga dilakukan MoU sejumlah perusahaan dengan Pemerintah Daerah Inhil dan Pemprov Riau.
(mcr/mtr)
Komentar