Kapal Tanker yang meledak di Teluk Oman/BBC
|
RIAUANTARA.CO - Puluhan anak buah kapal berhasil diselamatkan setelah meninggalkan dua kapal tanker minyak komersial yang meledak di Teluk Oman pada Kamis (13/6/2019).
Otoritas keamanan Iran mengatakan telah menyelamatkan 21 anak buah kapal di atas kapal Kokuka milik Jepang dan 23 lainnya di kapal Front Altair, yang dimiliki oleh Norwegia.
Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan itu. Namun, ledakan yang tidak menimbulkan korban jiwa itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat di Timur Tengah.
Insiden itu terjadi di salah satu rute minyak tersibuk di dunia. Ledakan tersebut terjadi sebulan setelah empat tanker minyak diserang di Uni Emirat Arab. Tidak ada kelompok atau negara yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu.
Jurubicara penyulingan minyak CPC Corp Taiwan, yang mencarter kapal Front Altair, Wu I Fang mengatakan pihaknya membawa 75.000 ton naphtha dan dicurigai terkena torpedo. Meski begitu, dugaan tersebut belum dikonfirmasi.
Laporan tidak terverifikasi lainnya menyebutkan kemungkinan adanya serangan ranjau. Pemilik kapal, mengatakan kapal itu terbakar, namun tidak tenggelam.
Sementara itu operator kapal Kokuka Courageous, BSM Ship Management, mengatakan awaknya meninggalkan kapal dan diselamatkan oleh kapal yang lewat. Kapal tanker itu membawa metanol dan tidak dalam bahaya tenggelam. BBC mengabarkan, meski kapal terbakar, namun kargo tetap utuh.
Teluk Oman sendiri terletak di salah satu ujung Selat Hormuz yang strategis dan merupakan jalur pelayaran vital yang dilewati oleh ratusan juta dolar minyak.
Sumber: rmol.id
Komentar