Ponsel Samsung (Foto: Android Authority) |
RIAUANTARA.CO | SEOUL - Samsung dikabarkan hampir menyelesaikan teknologi baterai ponsel terbaru. Raksasa elektronik asal Korea Selatan (Korsel) berencana untuk meluncurkan baterai setidaknya pada handset yang dirilis akhir 2021.
Dilansir Android Authority, Kamis (15/8/2019), perkembangan teknologi baterai cukup stagnan selama bertahun-tahun. Baterai graphene dapat mengubahnya, menawarkan beberapa kemajuan atas teknologi lithium-ion saat ini, termasuk waktu charger yang jauh lebih cepat.
"Samsung berharap mempunyai setidaknya satu handset tahun depan atau 2021, yang akan menampilkan baterai graphene. Mampu mengisi penuh dalam waktu kurang dari setengah jam, mereka masih perlu meningkatkan kapasitas seraya menurunkan biaya," bunyi tweet @evleaks.
Sebagaimana ditunjukkan @evleaks, perangkat dengan baterai graphene akan bisa mengisi daya lebih cepat dibandingkan lithium-ion saat ini. Selain lebih cepat, baterai juga mempunyai kapasitas lebih besar, ringan, dan harga lebih rendah.
Penggunaan graphene dalam teknologi tidak sepenuhnya ide baru. Perusahaan dan organisasi telah bekerja selama beberapa tahun belakangan untuk membawa produk graphene ke industri elektronik konsumen.
Panasonic sudah mengembangkan baterai graphene kecil fleksibel, peneliti Korea mengungkapkan potensi modul memori graphene transparan, dan Samsung juga telah mengembangkan teknologi graphene untuk membuat layar yang lebih fleksibel.
Namun, belum ada yang sedekat sekarang untuk mempunyai baterai graphene yang siap dibawa ke pasar. Jika Samsung sukses mengembangkannya, baterai graphene bisa secara dramatis mengubah lanskap ponsel.
Komentar