RIAUANTARA.CO | PEKANBARU, - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berupaya melakukan pengendalian untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Banyak usaha telah dilakukan. Tetapi penyebaran Covid-19 masih terus terjadi, salah satunya disebabkan masyarakat masih abai menjaga kesehatan mereka.
Karena itu Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT mengajak masyarakat untuk lebih memberdayakan diri dan meningkatkan kemandirian dalam menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Wako juga mengimbau agar masyarakat disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Yang paling fokus adalah 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal itu menjadi kewajiban baru bagi kita dalam menghadapi Covid-19 ini," ujar Wako, Selasa (8/9/2020).
Ia menuturkan, saat ini Kota Pekanbaru kembali masuk dalam kategori dengan resiko tinggi penularan Covid-19. Ada dua kabupaten kota di Provinsi Riau yang memiliki resiko tinggi penularan covid, yakni Pekanbaru dan Kabupaten Kampar.
Selain itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Wako mengatakan Pemerintah Kota sepakat dengan Pemerintah Provinsi untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM).
"InsyaAllah kita akan mulai dengan Kecamatan Tampan. Kita lihat dari tingkat penyebaran nya, dan dapat menyusul ke Kecamatan lainnya," tutupnya.
RSD Madani Tambah Ruang Isolasi
Sementara itu, karena angka terkon firmasi Covid-19 terus meningkat, menyebabkan seluruh ruang isolasi bagi pasien positif Covid-19 di RSD Madani, Kota Pekanbaru penuh. 24 ruang yang tersedia sudah terisi oleh pasien positif Covid-19.
Karena itu Pengelola RS Madani yang terletak di Jalan Garuda Sakti tersebut berencana menambah kapasitas ruang isolasi di rumah sakit yang dikelola pemerintah kota ini.Pengelola RS Madani berencana menambah 12 ruang isolasi, sehingga total ruang isolasi menjadi 36 ruang
"Adanya penambahan ruang ini untuk meningkatkan kapasitas, apalagi kasus cendrung naik," kata Direktur RS Madani Pekanbaru, Mulyadi, Selasa (8/9/2020).***/adv
Komentar