Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Dr. Nuzelly Husnedi, MARS melalui Kabag Umum , Erdinal mengatakan Setiap hari rumah sakit menghasilkan limbah, termasuk limbah infeksius yang masuk dalam kategori bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan capain 400 kg per hari , Jumat (20/11/2020)
Limbah padat infeksius ini dapat berupa APD selama Covid 19 , perban bekas tindakan medis, jarum suntik, cairan darah manusia, dan limbah operasi dan lainnya.
Ada banyak kuman di dalam limbah tersebut. Jika tak dikelola baik, bisa memberi dampak yang buruk bagi lingkungan sekitar. Begitu pula dengan limbah dari laboratorium dan APD Covid 19 sangat signifikan penumpukannya selama pandemi corona
Setiap hari di RSUD Arifin Achmad menghasilkan Limbah 400 kg per hari " Alhamdulilah setelah melalui uji kelayakan Inceneator Sterilwave limbah mampu dimusnahkan dalam waktu 36 menit untuk 25 Kg Limbah".
Hebatnya lagi Inceneator ini tidak mengeluarkan asap hitam tapi asap tipis berwarna transparan .
Sementara sisa hasil pembakaran limbah B3 berubah menjadi halus bisa dipergunakan sebagai bahan bakar Inceneator SterilWave itu sendiri, sehingga menghemat bahan bakarnya.
Lanjutnya namun, waktu pengambilan Limbah dari rekanan mitra tidak bisa diharapkan cepat sehingga menimbulkan kekhawatiran.
Pasalnya, Erdinal meyakini limbah harus segera diambil, diolah, dan ditangani segera, dengan adanya Inceneator Sterilwave yang berizin dan teregistrasi dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kita pihak RSUD Arifin Achmad sangat terbantu dengan teknologi alternatif pengolah limbah .
Untuk Uji coba telah dilakukan via zoom yang dihadiri wakil Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Provinsi Riau , HAKLI serta Instasi terkait lainnya.
Erdinal menegaskan Alat ini telah mendapat izin Kementerian dalam proses registrasi mudah mudahan izin tersebut dalam waktu dekat akan terealisasi secepatnya, Pungkasnya . (ARI)
Komentar