Laila merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, dan kini ia berada di kelas 1 SMP. Kakak pertama Laila lahir dengan kondisi tuna grahita, sedangkan kakak keduanya telah lulus bersekolah SMK namun belum mendapatkan pekerjaan tetap.
Laila sendiri tinggal bersama ibu dan kedua kakaknya sejak sang ayah meninggal dunia kala ia berusia 7 tahun. Sebelumnya sang ayah kerap kali sakit-sakitan dan didiagnosa mengalami penyakit ginjal. Sejak itu, sang ibu seorang diri menafkahi Laila dan kedua kakaknya.
Ibunda Laila sehari-harinya membuka kedai kecil-kecilan di halaman rumahnya, selain makanan dan minuman, beliau juga menjual bensin eceran untuk menambah penghasilan. Dalam sehari sang ibu hanya bisa mengumpulkan Rp.20.000,- hingga Rp.25.000,- saja.
Kondisi ekonomi keluarganya yang jauh dari kata berkecukupan tak membuat Laila patah semangat. Hal ini bahkan memotivasinya untuk belajar lebih giat lagi untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter. Hampir setiap tahun, Laila pun selalu menjadi juara kelas, melangkah sedikit lebih maju menuju cita-cita.
"Laila ingin bahagiakan keluarga dan Laila tidak mau ada yang bernasib sama seperti Laila. Laila ingin jadi dokter agar ayah bangga lihat Laila dari surga, supaya Laila juga bisa mengobati banyak ayah teman-teman Laila juga", tutur Laila.
Sebelumnya, Rumah Yatim juga telah menyalurkan bantuan serupa kepada Laila pada pertengahan bulan Oktober 2020 lalu.
#PejuangKebaikan mari bantu Laila untuk gapai cita-citanya dengan donasi ke Rumah Yatim Cabang Riau Jalan Durian No. 13, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
atau transfer melalui no rekening :
BCA 220 139 8888
Mandiri 1720 000 384 125
An Yayasan Rumah Yatim Arrohman
Telp. (0761) 862501
WA. 085210397148
www.rumah-yatim.org
Komentar