Sebagamana diketahui peran wartawan sangatlah penting bagi masyarakat luas untuk mendapatkan informasi, baik itu terkait berita peristiwa maupun pemberitaan terkait dengan program pemerintah yang betul-betul harus sampai ke tengah masyarakat.
Kini, wartawan maupun pemilik media itu sendiri dihadapkan dengan ekonomi yang sangat sulit dan merosot ketimbang sebelum masa pandemi ini datang.
Dimana, biasanya sumber pendapatan media dari kontrak kerjasama dari Pemerintah dan Swasta, tetapi hingga saat ini kontrak Media masih menunggu keputusan Peraturan Gubernur (Pergub) ada juga katanya menunggu previkasi dari Pusat baru bisa dilaksanakan kerjasama media dan di beberapa kabupaten di Riau juga sudah melakukan kerjasama.
Melihat situasi tersebut wartawan maupun pemilik media kini dihadapkan dengan dilematis apalagi jelang lebaran ini. Dampak merosot ekonomi media , wartawan pasti dihadapkan dengan berbagai persoalan keluarga, dimana anak-anak mereka terancam tidak pakaian baju baru, tidak membeli makanan dan lainnya.
Tentunya dampak negatif atas dilema ini, sudah pastinya mereka (wartawan,red) berfikir bagai mana agar mereka dapat membahagiakan keluarga kerabat serta tetangga. Tentunya, tidak sedikit mereka akan bias tidak lagi profesional dalam melakukan pekerjaan mereka.
Tetapi dengan seperti itu hendaknya selaku wartawan (Pers) harus selalu menjaga kode etik profesi sebagai Wartawan. Dan tidak boleh lari dari namanya UU Nomor 40 Tahun 1999 dan juga Kode Etik Jurnalistik. Hal ini katakan oleh Ketua Forum Pemred Riau, Rahmad Handayani.
Rahmad juga meminta kepada rekan-rekan wartawan harus tetap jaga profesional kewartawanannya, dimana wartawan itu tugasnya mencari informasi peristiwa maupun yang lainnya untuk di publis di Media masing-masing.
" Saya berharap profesi kita jangan sampai tergadaikan dengan hal apapun meski kita saat ini dihadapkan persoalan ekonomi yang melemah tapi jangan sampai karena itu profesi kita tergadaikan dengan hal-hal melanggar profesi kewartawanan kita" sebut Rahmad dalam siaran persnya Minggu (18/04/21) tadi.
Meski demikian lanjut Rahmad, kita harus melakukan suatu program dimana peran kita selaku wartawan di hargai oleh narasumber ketimbang kita meminta-minta begitu saja kepada Narasumber. Tetapi Kata Rahmad lagi, kita harus melakukan terobosan-terobosan baru dalam cara menjual program bentuk berita yang unik dan menarik ke narasumber.
" Ya seperti contohnya kita mengangkat suatu tema seperti tokoh Publik, atau picture dan juga mengangkat suatu produk mereka (Swasta), jangan pula cara yang tak baik seperti menekan-nekan nara sumber dengan cara gak elok kan itu sudah keluar dari koridor kita sebagai wartawan," ujar Rahmad.
Maka dari itu, Rahmad selaku Ketua Forum Pemred Riau (FPR) berpesan kepada seluruh wartawan mari bersama-sama jaga martabat kita sebagai wartawan jangan sampai tergadaikan dan kita gunakan skil dan kemampuan kita kepada Narasumber.
" Insyaallah mereka akan senang dan menghargai karya yang kita beri ke mereka berita terbaik dan tidak menyakiti, pasti semua akan ada hasil," kata Rahmad sembari ditutupnya mewakili seluruh Pengurus Forum Pemred Riau Mengucapkan Selamat Menunaikan ibadah Puasa Ramadhan 1442 H.**Ril
Komentar