Talas merupakan komoditas pangan alternatif yang mulai populer dikembangkan di Indonesia karena memiliki nilai dan prospek ekonomi yang cukup bagus, khususnya sebagai bahan pangan masyarakat dan komoditas ekspor terutama ke negara tetangga Malaysia.
“ Data Kebutuhan pasarnya itu cukup tinggi, kita tak usah bicara ekspor, untuk memenuhi kebutuhan lokal saja kita masih kurang. Maka dari itu, kita jangan risau dulu kalau sudah ditanam mau dijual kemana, talas ini banyak diminati orang,” jelas Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso.
Selasa, 8 Juni 2021 Wabup Bengkalis menyambangi kantor Karantina Pertanian Pekanbaru Wilayah Kerja Bengkalis yang terletak di jalan Panglima Minal untuk berdiskusi, kemudian bersama Kasubbag Penyusunan Program Umum dan Kepegawaian Suhairi, Sekretaris Desa Simpang Ayam Aldian Hadi Wabup langsung turun melihat usaha tanaman pangan Talas yang dikelola kelompok Balai Karantina Pekanbaru di Desa Simpang Ayam.
Diungkapkan Karantina Pertanian Pekanbaru Wilayah Kerja Bengkalis Holland Tambunan, di Kabupaten Bengkalis sejumlah lahan kosong telah digarap oleh Karantina Pekanbaru, seperti yang terletak di Desa Simpang Ayam ini.
“Pemanfaatan lahan di Kabupaten Bengkalis banyak, dimana lahan kosong yang tidak produktif kita garap agar menjadi produktif dengan menanam komoditas unggulan,” ujar Holand.
Dengan menanam sejumlah komoditas unggulan tersebut, Holand berharap dapat menjadi contoh untuk meningkatkan kesejahteraan para petani di Negeri Junjungan.
Saat ditanya mengenai dipilihnya talas menjadi komoditas unggulan, karena proses panen yang singkat, harga menjanjikan serta kebutuhan yang cukup tinggi.
“Kemarin saya lihat, kebutuhan Malaysia terhadap talas itu masih kekurangan, jadi saya piker kenapa tidak kita yang mensuplai talas itu, tanah kita subur dan cocok,” ujarnya lagi.
Terkait dengan kebun talas yang sudah diinisasi Karantina Peranian, membuat Pemkab Bengkalis termotivasi akan ikut memanfaatkan lahan tidur.
“1kg rata-rata talas bisa mencapai 8.000-9.000 satu buah talas bisa mencapai berat 3 sampai 4 kilo. Enggak usah muluk muluk taruhlah untuk satu rumpun talas dihargai Rp 9 ribu saja sudah oke,” papar Wabup yang juga gemar bertani ini.
Bagus Santoso mengajak masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga dengan berkebun.
“Mari kita sama-sama bangitkan lahan tidur, dan talas ini potensinya menjanjikan. Coba saja Rasanya enak sekali non kolesterol,” kata Bagus.
Usai melihat kebun di Simpang Ayam, Wabup juga meninjau lahan pertanian milik Dinas Pertanian Bengkalis di Bantan Tua untuk melihat kebun Talas yang di garap oleh kelompok tani kerjasama dengan dinas tanaman pangan Bengkalis.**Ril
Komentar