RIAUANTARA.CO | PEKANBARU, - Untuk memutus penyebaran Covid-19, seluruh instansi pemerintah terutama Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Provinsi Riau, diharapkan dapat melaksanakan program vaksinasi. Pasalnya, Lapas merupakan salah satu sektor yang ramai dikunjungi masyarakat.
Hal itu disampaikan Wakil ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti SH, Senin (23/8/21).
"Vaksinasi ini kan sudah menjadi program Presiden untuk memutus rantai Covid. Nah, oleh karena itu diharapkan seluruh sektor mengadakan vaksinasi. Terutama bagi saudara-saudara kita yang ada di Lapas anak di Riau agar menjadi prioritas", ujarnya.
Selain Lapas kata Poti, program vaksinasi juga diharapkan bisa dilaksanakan di dunia pendidikan. Baik di pesantren, SMA khususnya di kota Pekanbaru.
Menurut politisi PDIP DPRD Riau itu, sejauh ini vaksinasi yang dilaksanakan di Riau belum mencapai 50 persen. Sedangkan target 80 persen.
"Kita harapkan bisa mencapai 80 persen lah. Supaya kita di Riau ini bisa menekan angka penularan covid", tukasnya.
Menyinggung mengenai kartu vaksin bagi masyarakat yang tak bisa divaksin akibat mengidap sakit tertentu, menurut Poti hal itu belum menjadi aturan dari pemerintah dalam melayani masyarakat.
'Yang penting mari kita ikuti program pemerintah secara baik. Tak mungkin pemerintah membuat program yang tak baik bagi rakyatnya", kata Poti berdiplomasi.
Sementara terkait penyekatan jalan di kota Pekanbaru saat ini, dinilai Poti sudah ada Standar Operasi Pelayanan (SOP)-nya.
"Penyekatan ini untuk mengurangi lajunya lalulintas dan kerumunan. Jadi, ini pada dasarnya bertujuan agar kita jangan banyak keluar rumah bila tak terlalu penting", ulasnya.
Namun ketika didesak efektifitas dari penyekatan itu sendiri, Poti mengaku, kalau tak efektif tak mungkin pemerintah melakukan itu, tandasnya. (fin)
Komentar