"Alhamdulilah sampai hari ini saya sudah mendapat dukungan 49 tandatangan dari anggota dewan dari semua fraksi. Ini sudah kita usulkan masuk di Badan Musyawarah (Banmus). Dan Banmus insyaallah akan mengagendakan untuk pembentukan Pansus ini," ujar inisiator pèmbentukan Pansus, Marwan Yohanes, Kamis (30/9/21).
Anggota DPRD Riau dari fraksi Gerindra itu menjelaskan, pembentukan Pansus ini bukan ditujukan untuk satu perusahaan. Melainkan untuk penyelesaian konflik lahan di provinsi Riau.
Marwan Yohanes mengungkapkan, pada hari ini pihaknya sudah menyampaikan nota dinas pembentukan Pansus tersebut.
"Hari ini kita sudah sampaikan nota dinas perihal, persetujuan pembentukan Pansus untuk penyelesaian konflik lahan ini supaya bisa diagendakan di tingkat Banmus untuk kemudian dibawa ke rapat paripurna" ucap anggota Komisi V DPRD Riau tersebut.
Marwan pun optimis bahwa dari hasil kerja tim Pansus nanti, bisa melahirkan rekomensasi untuk menyelesaikan konflik lahan yang sudah berlangsung puluhan tahun di Riau.
Ketika disinggung mengenai dugaan adanya elit politik atau penguasa di belakang perusahaan, Marwan tidak mau berandai-andai.
"Iya kalau memang ada elit di belakang perusahaan itu, kita memberikan pengertian. Kita ketuklah hati mereka untuk bisa berbagi. Jangan datang orang kesini mencari rezeki tetapi mengabaikan masyarakat. Mari kita kembali ke Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar anggota dewan asal dapil Inhu-Kuansing tersebut.
Marwan pun mengakui bahwa banyak rintangan atas penyelesaian konflik lahan. Kendati demikian sebagai wakil rakyat yang duduk di DPRD Riau, tugasnya bicara. Yang pasti Pansus nanti bisa melahirkan rekomendasi untuk dieksekusi oleh pejabat yang berwenang, tandasnya. (fin)
Komentar