"Kalau di awal-awal vaksinasi hanya satu dua yang mau, sekarang tanpa diajak pun mereka sudah datang kalau ada informasi tempat vaksin. Jadi vaksin ini sekarang sudah menjadi kebutuhan", ujar Ketua DPRD Riau Yulisman menyikapi rendahnya prosentase vaksin di Riau, Senin (13/9/21).
Selain distribusi vaksin, Yulisman juga menghimbau instansi terkait agar begitu vaksin tiba, langsung disuntikkan, jangan lagi disimpan. Baik tahap 1 maupun tahap 2. Hal ini untuk memutus mata rantai pandemi covid-19.
Seperti diketahui, pada Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPRD Ria dengan Dinas Kesehatan Riau, Kamis (9/9/21) Wakil ketua DPRD Riau Agung Nugroho menerangkan, capaian pelaksanaan vaksinasi di Riau sejauh ini masih sangat rendah. Dimana dari 80 persen yang ditargetkan baru 16 persen terealisasi vaksinasi tahap II.
"Bahkan banyak laporan masyarakat yang sudah divaksin tahap I, vaksin ke II nya ada yang sampai 3 bulan bahkan 4 bulan. Sementara peraturannya hanya 28 hari", beber Agung Nugroho meradang.
Menyikapi hal itu pihaknya mendesak agar pelaksanaan vaksinasi ini dievaluasi. Ia pun berharap Diskes dapat meloby ke pemerintah pusat agar memperoleh vaksin yang lebih. Tujuannnya untuk mengejar target.
"Bahkan kami dari DPRD Riau siap mengawal. Bila perlu kita berkemah di depan kantor Kementerian itu sampai vaksin itu betul-betul turun ke masyarakat", kata Agung dengan mimik serius.
Menurutnya, satu-satunya obat kekebalan tubuh agar terhindar dari virus Covid-19, hanya vaksin tersebut, tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi V DPRD Riau Hj Ade Hartati Rahmat MPd membenarkan RDP yang dipimpin Agung Nugroho membahas vaksinasi di Provinsi Riau.
"Dari rapat tadi memang kita minta ada rapat kembali dengan Diskes Riau dan kabupaten/kota. Termasuk TNI, Polri untuk menggesa pelaksanaan vaksinasi di Riau", ujarnya.
Adapun permasalahan terkait vaksinasi beber Ade, yakni terkait rendahnya realisasi vaksinasi. Hal ini terjadi karena adanya interpretasi dari daerah yang berbeda.
"Contoh vaksin masuk 1000. Nah 1000 itu 500 divaksin 500 disimpan untuk vaksin ke II. Mungkin ini yang memperlambat vaksin ke II. Interpretasi ini harus disatukan", ucapnya.
Politisi asal fraksi PAN DPRD Riau itu mengatakan, mengingat rendahnya realisasi vaksinasi, Diskes Riau harus berupaya menjemput ke pusat agar vaksin tersebut turun ke Riau.
"Tadi pak Wakil ketua DPRD Riau mengatakan, kita harus bersama-sama jemput bola. Kita juga berharap kabupaten/kota menyatukan interpretasi tadi dan membuat strategi yang betul-betul riil dan bisa memiliki progres yang jelas", tandas Ade Hartati. (fin)
Komentar