Dengan didampingi Larshen Yunus dari Kantor Hukum Satya Wicaksana dan seorang rekannya Charles sesama PNS di Pemkab Rohul, Musriyadi mengaku namanya dipakai oleh Sari Antoni tahun 2013 lalu untuk mencairkan kredit sebesar Rp 500 juta.
"Begini pak, saya sudah bosan sama pak Sari Antoni. Sekarang menderes saya pak. Sudah capek mulai tahun 2013 sampai sekrang pak. Dia memakai nama saya. Pas pencairan duitnya saya tidak tahu", ujar pegawai Sekwan DPRD Pemkab Rohul tersebut berlinang air mata.
Ia mengaku akibat kredit yang tak tahu ujung pangkalnya itu kini dirinya menderita. Alhasil, ia pun kini harus menderes karet guna menghidupi ke - 6 orang anaknya.
Tak sampai disitu gegara tekanan ekonomi, keluarganya kini hancur berantakan, bercerai dengan isterinya.
"Nama saya sudah jelek di perbankan. BI Checking saya sudah kena. Cuma menderes bisa hidup pak. Gaji juga sudah punya utang di Bank Riau pak", tuturnya sambil mengusap air matanya.
Ia menceritakan, pada tahun 2013, Kasman ajudan Sari Antoni yang juga paman Musriyadi di DPRD Rohul, meminjamkan uang di Bank Mandiri dengan memakak nama Musriyadi.
Namun entah bagaimana tiba-tiba nama Musriyadi juga dipakai oleh Sari Antoni untuk melancarkan aksi penipuan lewat pencairan kredit Rp 500 juta.
Musriyadi hanya bisa berharap agar Sari Antoni membersihkan namanya dari persoalan kredit yang tak ia ketahui tersebut.
"Saya mau hidup layak seperti kawan-kawan. Saya mau bilang sama pak Sari Antoni, tolong saya pak, teraniaya saya. Agunannya juga saya indak tahu yang punya kebun ini", ujarnya sambil memperlihatkan 3 sertifikat tanah.
Hal senada juga disampaikan Charles, teman sesama PNS Musriyadi. Ia meminta Sari Antoni untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kita tahu Sari Antoni itu orang terkaya di Rohul. Tapi nyatanya kekayaan Sari Antoni ini justru banyak yang teraniaya", ujarnya.
Untuk itu anggota DPRD Riau asal Fraksi Golkar itu diminta mengerti dan paham kondisi masyarakat yang teraniaya, tukasnya.
Sementara itu, Larshen Yunus dari Kantor Hukum Satya Wicaksana mengungkapkan, banyak kasus yang sampai ke pihaknya terkait H. Sari Antoni.
Ia mengaku hingga saat ini pihaknya tidak pernah kenal apalagi bertemu langsung dengan anggota DPRD Riau dari Dapil Rohul tersebut.
"Saya mengurus ini semata-mata untuk menghadirkan keadilan. Mereka ini korban dari perbuatan zholim. Ada bermacam kasus diperbuat beliau. Kami harap dugaan seperti itu diperhatikan. Tolong pak Sari Antoni yang kami hormati, kembalikan hak orang lain", tegasnya.
Menurutnya, kalau memang ada hak masyarakat, tolong pak Sari Antoni kembalikan", harap Larshen Yunus. (fin)
Komentar