RIAUANTARA.CO | SIAK, - Sekretariat Tim Koordinasi Siak Hijau (Sekretariat Siak Hijau) melakukan diseminasi hasil monitoring dan evaluasi capaian kebijakan Siak Hijau pada Kamis, 06 Oktober 2022. Monitoring dan evaluasi Siak Hijau ini merupakan kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif antara Sekretariat Siak Hijau dengan Sedagho Siak, koalisi masyarakat sipil yang mendukung Siak Hijau. Diseminasi ini dimaksudkan untuk memaparkan hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan oleh tim sektretariat dan menghimpun saran serta masukan dari para pihak, baik pemerintah, NGO maupun privat sektor untuk finaslisasi hasil monev.
Wan Muhammad Yunus, Kepala Bappeda Siak sekaligus Kepala Sekretariat Siak Hijau dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan monev ini menjadi tolak ukur sejauh mana capaian keberhasilan Siak Hijau telah dilakukan. Selain itu dapat menjadi baseline dalam menentukan capaian Siak Hijau selanjutnya.
“Kita ingin Siak Hijau ini benar-benar berdampak bagi lingkungan dan masyarakat di kabupaten Siak. Kegiatan ini dimaksudkan sejauh mana dampak tersebut telah dicapai dan dirasakan manfaatnya,” ujar Wan Yunus.
Tarmizi, Deputi Fitra Riau yang juga tim monev Siak Hijau dalam paparannya menyampaikan proses pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan. Berangkat dari peraturan Bupati no 22 tahun 2018 yang diturunkan dalam Peta Jalan (Roadmap) Siak Hijau, tim menyusun instrument yang akan digunakan dalam kegiatan monitoring dan evaluasi tersebut. Tahap selanjutnya adalah mengumpulkan data untuk mengukur sejauh mana indicator Siak Hijau telah tercapai.
Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, Tarmizi menyampaikan bahwa tim mengalami kesulitan, baik mengumpulkan data dari OPD terkait maupun data dari NGO dan Privat Sektor. Hal ini menjadi tantangan dalam menyusun hasil monev, sehingga hasil yang dipaparkan masih terdapat kekosongan data pada beberapa indicator.
“Kita berharap dalam kegiatan diseminasi ini dapat diberikan masukan serta klarifikasi oleh instansi dan stakeholder terkait agar penyusunan hasil monitoring dan evaluasi ini dapat dilakukan secara maksimal,” ujar tarmizi.
Terkait capaian Siak Hijau, Tarmizi menyampaikan beberapa indicator menunjukkan capaian yang positif. Salah satunya adalah tingkat kebakaran hutan dan lahan di Siak. Dari hasil analisa tim monev, kebakaran hutan dan lahan di Siak mengalami penurunan yang siginifikan sejak tahun 2018 hingga 2021, meskipun belum mencapai target nol deforestasi sebagaimana yang ditargetkan dalam Siak Hijau.
“Hasil analisa data yang kita miliki menunjukkan penurunan luasan dan titik kebakaran hutan dan lahan di Siak sejak kebijakan Siak Hijau ini dideklarasikan oleh Bupati. Namun, perlu pendalaman sejauh mana intervensi kebijakan Siak Hijau berkontribusi dalam capaian ini,” ujar Tarmizi.
Selain kebakaran hutan dan lahan, capaian lain dari kebijakan Siak Hijau diantaranya adalah peningkatan jumlah kelompok tani dan koperasi kelapa sawit yang mendapatkan sertifikasi ISPO maupun RSPO, adanya penurunan angka kemiskinan di bawah 6% hingga 2021, peningkatan luas aksaes kelola masyarakat melalui kegiatan TORA dan Perhutanan Sosial serta capaian-capaian lainnya. Untuk kontribusi kampung dalam mendukung Siak Hijau telah diimplementasikan dalam kebijakan Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE) yang sudah berjalan selama dua tahun sejak 2020.
Selain capaian positif, juga disampaikan beberapa indicator yang masih perlu peningkatan agar capaian Siak Hijau dapat dimaksimalkan. Diantaranya adalah terkait komitmen NDPE dari perusahaan. Tim monev mencatat masih ada perusahaan yang melanggar komitmen NDPE di Siak, diantaranya adalah PT Ekawana Lestar Darma, PT Balai kayang mandiri dan PT Rimba Mandau Lestari. Selain itu terdapat penurunan luas zona tanaman seluas 4.300 hektar hingga 2021.
Besta Junandi, Kepala Sekretariat Sedagho Siak yang bertindak sebagai fasilitator dalam diseminasi tersebut menyampaikan bahwa hasil monev kali ini akan menjadi data awal atau baseline dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Siak Hijau ke depan. Terkait penyusunan RAD juga telah dibentuk tim penyusun RAD Siak Hijau yang telah menghasilkan draft awal.
Susanto Kurniawan, Ketua Tim perumus RAD Siak Hijau memaparkan draft awal hasil diskusi bersama tim perumus lainnya. Susanto mengatakan bahwa proses penusunan ini masih akan melalui tahapan diskusi dengan berbagai pihak guna menghimpun masukan. Para pihak yang ingin menyampaikan masukan dapat berkomunikasi langsung ke sekretariat Siak Hijau.
“Draft Rencana Aksi ini disusun berdasarkan Perda Siak Hijau terkait tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Untuk kegiatan dan program, bahan yang kita miliki masih sebatas renstra OPD, butuh masukan dari stakeholder lain untuk penyempurnaannya,” ujar Susanto.
Dalam sesi diskusi, peserta diseminasi memberikan masukan untuk menyempurnakan draft hasil monitoring dan evaluasi. Salah satu masukan yang disampaikan terkait penyajian hasil monev, diharapkan dapat menggambarkan kondisi Kabupaten Siak, sebelum adanya kebijakan Siak Hijau dan setelah adanya kebijakan Siak Hijau.
Disamping itu, dari BPBD Siak menyampaikan perlu adanya mapping kegiatan oleh tim secretariat Siak Hijau untuk mengetahui kegiatan yang ada pada OPD yang relevan mendukung SIak Hijau.
Ahlul Fadli, WALHI Riau menyampaikan bahwa Siak sudah memiliki Perbup Pembatasan Sampah Plastik yang sudah dikeluarkan oleh Bupati Siak namun belum tersosialisasi dengan baik, terutama di tingkat OPD.
“Kita juga belum memiliki definisi yang jelas terkait jenis plastic yang dibatasi serta alternative kemasan yang dapat digunakan menggantikan kemasan sekali pakai tersebut,” ujar Ahlul.
Di akhir sesi diskusi, Besta menyampaikan bahwa hasil diseminasi ini akan menjadi masukan bagi tim untuk menyempurnakan dokumen hasil monitoring dan evaluasi Siak Hijau. Masukan-masukan yang disampaikan peserta perlu diagendakan diskusi terfokus untuk menyusun tindak lanjut yang diperlukan.
“Rekan-rekan yang ingin menyampaikan masukan terkait penyempurnaan hasil monev maupun penyusunan RAD Siak Hijau dapat berkomunikasi langsung kepada tim secretariat Siak Hijau. Pasca ini kita akan melakukan diskusi-diskusi lebih terfokus guna menyusun masukan terutama dalam menyusun rencana aksi Siak Hijau,” ujar Besta menutup diseminasi yang dilakukan di Ruang Rapat Bappeda Siak.**Ril
Komentar