RIAUANTARA.CO | PEKANBARU - Diketahui belakangan ini, saat penghitungan suara hasil Pemilu 2024 tersebut banyak kekeliruan. Karena itu, Senator asal Provinsi Riau, Intsiawati Ayus menyoroti real count KPU tersebut.
Dia mengatakan, hasil penghitungan (real count) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut banyak sekali memuat data yang tak sesuai. "Banyak hal hasil pemungutan di beberapa TPS tidak sesuai dengan apa yang tercantum pada real count itu," kata Intsiawati Ayus.
Dikatakannya, di Kabupaten Rokan Hilir, Kecamatan Batu Hampar, Desa Bantayan Baru, TPS 005, terdapat jumlah pemilih hampir 3.000 ribu orang di satu TPS.
Tidak hanya di Kabupaten Rokan Hilir, di Kota Dumai terdapat jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kecamatan Bukit Kapur, TPS 003 sebanyak 1.148 pemilih.
"Ada pula di TPS 004, Desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, terdapat jumlah pemilih sebanyak 3.349. Padahal, berdasarkan informasi KPU RI, batas maksimal jumlah pemilih di tiap TPS berjumlah 300 orang," katanya.
Intsiawati Ayus juga mempertanyakan fungsi dari semua institusi kegiatan real count ini. Karena menurutnya, ini menyesatkan karena data yang direkap di real count dan di C1 itu tidak sinkron.
"Selain itu, masalah berbeda ada pula suara yg bertambah di situs KPU ada juga suara yang berkurang. Contohnya di Kabupaten Kuansing, Inuman, Bedeng Sikuran di TPS 1, 2, dan 3 suara salah satu calon di C1 totalnya 23 sedangkan di web KPU hanya 16 suara," ungkapnya.
"Rekap suara di real count dan lembar C1 jauh selisih jumlahnya, tidak masuk akal. Contoh, ada calon nama A, B dan C kita sandingkan dengan dara C1 jaraknya jauh berbeda, contoh lain, jumlah suara di C1 16 suara, di real count jadi 62 suara," katanya.
Intsiawati mengungkapkan, dirinya mendapat data di website http://pemilu.2024.kpu.go.id, ada calon mendapatkan jumlah suara di real count 802 suara, namun di lembar C1 hanya mendapat 2 suara.
"Kita ambil contoh ada calon di real count rekapnya 802 suara di C1 hanya 2 suara. Saya sudah mendata hampir di 100 TPS. Contoh lagi, calon dengan jumlah 844 suara di real count, kita buka di C1 hasilnya 0. Fenomena sama, dan ini menyesatkan," jelasnya.
Menghindari terjadinya riuh dan kegaduhan, Intsiawati Ayus meminta KPU Riau menghentikan penghitungan suara secara real count.
"Hentikan real count, merusak kebatinan caleg itu sendiri, suasana caleg dan keluarga dan timses. Tujuan pemilu itu jujur dan adil, saat ini riuh dan gaduh. Yang diharapkan biar itu penyelenggara pemilu tenang mengerjakan tahapan pemilu yang sesuai peraturan. Kesalahan harus segera evaluasi, disikapi dan dihentikan," ujarnya. **Irul
Komentar