RIAUANTARA.CO | PEKANBARU - High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Provinsi Riau, digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, pada hari Jumat (8/3/2024) siang, di Gedung Daerah.
Pertemuan ini membahas pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional Ramadan dan Idulfitri 2024.
Penjabat (Pj) Gubernur Riau, SF Hariyanto menjabarkan perkembangan inflasi pada Februari 2024, pada skala nasional inflasi tahun ke tahun (YoY) sebesar 2,75 persen, sedangkan untuk skala pada Provinsi Riau sebesar 2,86 persen.
"Ada empat daerah Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Riau, diantaranya Kota Dumai sebesar 2,57 persen, Kota Pekanbaru 2,05 persen, Kota Tembilan 2,76 persen. Ditambah dengan Kabupaten Kampar sebesar 4,63 persen," kata Pj Gubri SF Hariyanto.
Dilanjutkannya, komoditas utama pemicu inflasi (YoY) paling tinggi berada di beras sebesar 0,47 persen, disusul sigaret kretek mesin (SKM) 0,19 persen, cabai merah 0,17 persen, nasi dengan lauk 0,14 persen, bawang putih 0,13 persen dan telur ayam ras 0,13 persen.
"Penyumbang utama inflasi Provinsi Riau bulan Februari 2024 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,65 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah beras," ucapnya.
Sementara itu, untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran dengan andil 0,40 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah nasi dengan lauk.
"Dan pada kelompok transportasi dengan andil 0,30 persen. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah mobil," pungkas SF Hariyanto.
Hingga berita ini diterbitkan, High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Provinsi Riau masih berlangsung. **Irul
Komentar