Koordinasi dan Sinergi Kuat Menjadi Kunci Stabilitas Inflasi Indonesia | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Koordinasi dan Sinergi Kuat Menjadi Kunci Stabilitas Inflasi Indonesia

Jumat, 14 Juni 2024 | 14:46 WIB


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto,


Jakarta, riauantara .co |Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan bahwa koordinasi dan sinergi yang kuat sangat penting untuk menjaga inflasi di Indonesia tetap terkendali.**


Airlangga menyatakan bahwa inflasi pada bulan Mei mencapai 2,84 persen secara tahunan (YoY), sebagaimana dilaporkan oleh Gubernur Bank Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya, seperti Rusia (7,84 persen), India (4,75 persen), Australia (3,6 persen), dan Amerika Serikat (3,3 persen), inflasi Indonesia relatif lebih rendah.


"Inflasi yang terkendali ini mendukung pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen, menjadikan ekonomi kita lebih berkualitas dibandingkan berbagai negara lain," ungkap Airlangga dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (14/6/24).


Menurut Airlangga, kebijakan untuk menjaga harga tetap terjangkau, memastikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif sangat krusial. Ini termasuk bauran kebijakan fiskal, moneter, dan sektor riil yang mendukung stabilitas inflasi.


Beberapa langkah yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi meliputi stabilisasi harga untuk mengatasi kenaikan harga jangka pendek, penyaluran bantuan pangan melalui gerakan pangan murah, serta peningkatan produksi dengan alokasi pupuk subsidi dan akses pembiayaan untuk sektor pertanian. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga diperluas untuk sektor pertanian dan perdagangan.


Airlangga menekankan pentingnya kelancaran distribusi, terutama untuk 10 komoditas pangan strategis yang diatur oleh Badan Pangan Nasional, serta optimalisasi tol laut untuk daerah terpencil.


"Kesinambungan pasokan domestik harus terus dijaga karena ini adalah kunci utama untuk menjaga stabilitas pangan di seluruh daerah," jelasnya.


Pengembangan neraca pangan oleh Badan Pangan juga menjadi krusial untuk menyediakan data pangan yang akuntabel, sehingga stabilisasi harga di daerah bisa lebih terpantau. Kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga semakin nyata dengan penekanan pada personal yang andal.


**Sumber: Rili**

**Editor: AB**

Bagikan:

Komentar