Pembangunan Persimpangan Jalan Tol Rengat - Bypass Pekanbaru Ditargetkan Selesai Tahun 2025 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pembangunan Persimpangan Jalan Tol Rengat - Bypass Pekanbaru Ditargetkan Selesai Tahun 2025

Sabtu, 15 Juni 2024 | 00:49 WIB


Proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan Rengat dan Bypass Pekanbaru


Pekanbaru, riauantara.co | Proyek pembangunan jalan tol yang menghubungkan Rengat dan Bypass Pekanbaru terus berlanjut dengan target penyelesaian pada tahun 2025. Fase kedua dari proyek besar ini menitikberatkan pada pembangunan junction atau persimpangan yang menghubungkan dua provinsi, yaitu Riau dan Sumatera Selatan.


Adjib Al Hakim, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menyatakan bahwa proyek ini dimulai pada akhir Desember 2023 dan direncanakan selesai pada 2025. Hingga akhir Mei 2024, perkembangan fisik proyek telah mencapai 16,27 persen dengan pengadaan lahan sebesar 26,17 persen. Jalan tol ini dirancang dengan lebar jalur 3,6 meter dan akan memiliki dua lajur masing-masing arah pada tahap awal.


Proyek ini akan dilengkapi dengan fasilitas modern, termasuk rest area tipe A di STA 190+450, tiga gerbang tol, tiga interchange, dan tiga jembatan sungai. Jalan tol ini dirancang untuk mendukung konektivitas antara Jalan Tol Pekanbaru – Dumai dan Jalan Tol Pekanbaru – Bangkinang, yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Riau.


Digitalisasi Konstruksi untuk Efisiensi dan Akurasi


Proyek ini menghadapi tantangan geografis yang beragam, mulai dari perbukitan hingga rawa dan sungai. Untuk mengatasi ini, berbagai teknik perbaikan tanah diterapkan. Di sisi lain, proyek junction di Palembang yang juga digarap oleh PT Hutama Karya, telah mencapai progres fisik 26,48 persen dan pengadaan lahan sebesar 83,94 persen. Proyek ini menggunakan teknologi pile slab dan jembatan tinggi untuk mengatasi tantangan struktur yang melintasi jalan tol eksisting.


Untuk memastikan efisiensi dan akurasi, PT Hutama Karya menerapkan digitalisasi konstruksi yang meliputi Building Information Modeling (BIM), Terrestrial Laser Scanning (TLS), dan teknologi lainnya. Implementasi teknologi ini memberikan banyak manfaat, termasuk perencanaan dan desain yang lebih akurat serta visualisasi konstruksi yang membantu mengidentifikasi potensi masalah dan mengurangi risiko kesalahan manusia.


Komitmen PT Hutama Karya dalam Membangun Infrastruktur


PT Hutama Karya telah membangun lebih dari 1.030 km Jalan Tol Trans Sumatera, termasuk 230 km yang masih dalam tahap konstruksi dan 800 km yang sudah beroperasi. Beberapa ruas tol yang telah beroperasi penuh antara lain Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), dan Tol Palembang – Indralaya (22 km).


Dengan terus berkembangnya jaringan jalan tol ini, PT Hutama Karya berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional melalui proyek-proyek infrastruktur yang inovatif dan berteknologi tinggi.


sumber : ril

editor ; AB

Bagikan:

Komentar