 |
| Penampakan Janin pada sapi jantan di Masjid Athoubah Pekanbaru |
Pekanbaru,riauantara.co | Dunia maya tengah dihebohkan oleh sebuah video viral yang menunjukkan seekor sapi jantan kurban di RW 03 Kelurahan Bina Widia, Kota Pekanbaru, yang mengandung dua janin bayi sapi di dalam perutnya. Kejadian ini membuat netizen bingung dan penasaran, bagaimana bisa seekor sapi jantan memiliki janin di perutnya.
Ustadz Zulkifli, yang melakukan penyembelihan sapi tersebut, segera memberikan klarifikasi melalui unggahan video di media sosial. Dalam video yang diambil di Masjid Athoubah Perumahan Athaya I di Jalan Melati, Zulkifli menegaskan bahwa sapi yang disembelih memang berjenis kelamin jantan.
Pada hari ini saya melakukan penyembelihan hewan kurban, saya sebagai petugas dan hewan yang saya sembelih adalah berjenis kelamin jantan. Kebetulan Bapak Helmi yang bagian membersihkan bagian perut, dimana ditemukan dua ekor anak sapi jenis kelaminnya jantan dan betina," kata Zulkifli dalam video tersebut.
Ia juga memastikan informasi ini dengan mengonfirmasi langsung kepada penjual sapi sebelum menyebarkannya ke media sosial. Ustadz Zulkifli menjelaskan kronologis penemuan bayi sapi di dalam perut sapi jantan kurban tersebut.
Menurutnya, penemuan ini terjadi ketika Bapak Helmi, yang bertugas membersihkan bagian perut sapi, menemukan dua janin bayi sapi—satu berjenis kelamin jantan dan satu betina. Kejadian langka ini tentu saja mengundang banyak perhatian dan spekulasi dari masyarakat.
Ustadz Zulkifli menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan kejadian yang sangat jarang terjadi dan menekankan bahwa semua proses penyembelihan telah dilakukan sesuai dengan syariat. Ia juga berterima kasih kepada warga yang tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi.
Kasus sapi jantan dengan janin di dalam perutnya ini menjadi pembicaraan hangat dan menambah warna dalam perayaan Idul Adha di Pekanbaru. Banyak netizen yang memberikan berbagai komentar dan spekulasi, namun klarifikasi dari Ustadz Zulkifli membantu meluruskan berbagai rumor yang beredar.
Peristiwa unik ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk selalu memastikan keakuratan informasi sebelum menyebarkannya, terutama dalam hal-hal yang menyangkut isu-isu sensitif dan kepercayaan masyarakat.
sumber : ril
editor : AB
Komentar