860 Kasus DBD Muncul di Riau dalam 5 Bulan, 1 Orang Meninggal Dunia | riauantara.co
|
Menu Close Menu

860 Kasus DBD Muncul di Riau dalam 5 Bulan, 1 Orang Meninggal Dunia

Senin, 15 Juli 2024 | 09:05 WIB


Periode Januari hingga Mei 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan sebanyak 860 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kota Pekanbaru menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan 257 kasus tercatat


Pekanbaru, riauantara.co | Dalam periode Januari hingga Mei 2024, Dinas Kesehatan Provinsi Riau melaporkan sebanyak 860 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kota Pekanbaru menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan 257 kasus tercatat.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Sri Sadono Mulyanto, Kota Dumai berada di posisi kedua dengan 173 kasus dan satu kematian. Kabupaten Bengkalis menempati posisi ketiga dengan 118 kasus.


“Diikuti oleh Kabupaten Kampar dengan 63 kasus, Rokan Hulu 29 kasus, Pelalawan 45 kasus, Indragiri Hulu 19 kasus, Kuansing 32 kasus, Indragiri Hilir 31 kasus, Siak 57 kasus, dan Rokan Hilir 29 kasus. Kabupaten Kepulauan Meranti mencatat jumlah kasus terendah dengan hanya tujuh kasus,” ujarnya pada hari Minggu.


Sri Sadono mengungkapkan bahwa puncak kasus DBD di Riau pada tahun 2024 terjadi pada bulan Januari dengan 201 kasus. Jumlah ini sedikit menurun menjadi 200 kasus pada Februari dan berlanjut turun menjadi 175 kasus pada Maret. Meskipun ada penurunan, bulan Mei menunjukkan peningkatan kembali dengan 159 kasus setelah sebelumnya turun menjadi 125 kasus pada April. April juga mencatat satu kematian terkait DBD.


Sampai saat ini, data untuk bulan Juni 2024 masih dalam tahap pengumpulan karena belum seluruh kabupaten/kota mengirimkan laporan mereka ke Pemerintah Provinsi Riau.


“Data bulan Juni masih dalam proses pengumpulan dan belum lengkap dari seluruh kabupaten/kota,” tambahnya.


Kasus DBD yang melonjak di Riau menuntut perhatian serius dari masyarakat dan pemerintah setempat. Peningkatan kasus di awal tahun ini menjadi sinyal bahwa upaya pencegahan dan pengendalian harus diperkuat, terutama di daerah dengan jumlah kasus tinggi seperti Pekanbaru dan Dumai.


Pemerintah daerah diharapkan dapat mengintensifkan program pengasapan (fogging), penyuluhan kesehatan, dan penghapusan tempat perkembangbiakan nyamuk untuk mengurangi risiko penularan. Masyarakat juga harus lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama DBD.


Kasus Demam Berdarah Dengue di Riau dalam lima bulan pertama tahun 2024 menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. Dengan total 860 kasus dan satu kematian, langkah-langkah pencegahan yang lebih ketat perlu diterapkan segera. Semua pihak harus bersinergi untuk menekan penyebaran penyakit ini agar tidak menimbulkan korban lebih banyak di kemudian hari.

Bagikan:

Komentar