Analisis Kenaikan Bitcoin dan Ethereum: Optimisme di Tengah Prospek ETF Spot | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Analisis Kenaikan Bitcoin dan Ethereum: Optimisme di Tengah Prospek ETF Spot

Jumat, 26 Juli 2024 | 17:19 WIB


Oscar Darmawan, CEO INDODAX, menyatakan bahwa pemulihan harga Bitcoin dan kenaikan Ethereum menegaskan daya tarik pasar crypto di kalangan investor, baik ritel maupun institusional


Jakarta , riauantara.co | Pasar crypto mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang berkelanjutan setelah mengalami titik terendah minggu lalu. Harga Bitcoin (BTC) dalam empat minggu terakhir naik ke level $66,920 pada 23 Juli 2024, meskipun sempat turun di bawah $63,000 beberapa hari sebelumnya.


Di sisi lain, laporan dari Kaiko, sebuah institusi data pasar crypto, menyoroti bahwa Ethereum (ETH) memiliki potensi untuk mengungguli Bitcoin setelah peluncuran spot ETF di Amerika Serikat. Optimisme pasar terhadap produk spot Ethereum meningkat, terutama dengan aliran dana institusional yang signifikan sebelum peluncuran tersebut. Meski sempat mengalami penurunan setelah persetujuan 19b-4 oleh Securities and Exchange Commission (SEC), prospek jangka panjang Ethereum tetap positif di mata investor.


Peluncuran ETF Ethereum diharapkan akan mendorong pertumbuhan harga ETH lebih cepat daripada Bitcoin. Dengan rasio harga Ethereum terhadap Bitcoin yang meningkat dari 0.045 ke 0.05, ini menandakan bahwa nilai Ethereum semakin tinggi pasca penyetujuan 19b-4 oleh SEC. ETF Ethereum diproyeksikan akan menarik lebih banyak dana institusional ke pasar, meningkatkan minat investor tradisional terhadap koin ini berkat fungsionalitas smart contract dan banyaknya aplikasi terdesentralisasi (DApps) dalam ekosistemnya.


Kesuksesan produk spot ETF Bitcoin yang diberlakukan sejak 11 Januari lalu juga menjadi pendorong optimisme bagi peluncuran spot ETF Ethereum. Pada periode 24 jam terakhir, harga ETH diperdagangkan di angka $3,519 dengan harga terendah dan tertinggi masing-masing $3,430 dan $3,519.


Oscar Darmawan, CEO INDODAX, menyatakan bahwa pemulihan harga Bitcoin dan kenaikan Ethereum menegaskan daya tarik pasar crypto di kalangan investor, baik ritel maupun institusional. "Meskipun ada kekhawatiran mengenai distribusi aset dari salah satu exchange terbesar di luar negeri (Mt.Gox), saya yakin pasar dapat mengatasi likuidasi ini dengan baik mengingat kedalaman dan likuiditas yang ada saat ini. Ini adalah tanda bahwa pasar crypto semakin matang dan siap menghadapi tantangan besar," ujarnya.


Oscar juga menambahkan bahwa dengan peluncuran spot ETF Ethereum di Amerika Serikat, fungsionalitas smart contract dan ekosistem aplikasi terdesentralisasi yang kaya menjadikan Ethereum sangat menarik bagi investor institusional. Menurutnya, Ethereum memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan Bitcoin dalam hal fungsionalitas smart contract dan penerapannya yang luas dalam berbagai aplikasi. Hal ini membuat Ethereum menjadi kelas aset yang lebih menarik bagi investor institusional yang mencari diversifikasi aset digital.


Visi Ethereum berbeda dengan Bitcoin. Bitcoin lebih berfokus sebagai mata uang digital dunia yang setara dengan emas, sementara Ethereum bertujuan menjadi sistem operasi terdesentralisasi berbasis blockchain.


"Di INDODAX, kami selalu berkomitmen menyediakan platform terbaik bagi pengguna untuk berinvestasi dalam aset digital. Peluncuran spot ETF Ethereum ini adalah bukti bahwa pasar crypto terus berkembang dan menjadi lebih matang. Harapannya, ini akan membawa lebih banyak kepercayaan dan partisipasi dari berbagai kalangan," tambah Oscar.


Investor dapat berinvestasi dalam aset Bitcoin dan Ethereum di platform INDODAX dengan menggunakan fitur ‘Investasi Rutin’ melalui teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik ini memungkinkan investor membeli aset secara teratur dengan jumlah tetap tanpa memperhatikan harga saat itu, sehingga mengurangi risiko pembelian pada puncak harga tertinggi dan mendorong konsistensi investasi sepanjang waktu.


INDODAX adalah perusahaan crypto exchange yang didirikan oleh Oscar Darmawan dan William Sutanto. Berdiri sejak 15 Februari 2014, INDODAX telah melayani lebih dari 6,7 juta anggota dan memperdagangkan lebih dari 350 aset kripto dari seluruh dunia. Sebagai crypto exchange pertama di Indonesia, INDODAX telah mendapatkan perizinan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan memperoleh dua sertifikasi internasional pada 2019, yaitu ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2013, serta ISO 27017:2015 pada Juli 2021.


INDODAX terus berfokus pada pelayanan dan edukasi kripto melalui kanal edukasi gratisnya, INDODAX Academy.


- Telegram: [https://t.me/INDODAXroom](https://t.me/INDODAXroom)

- Instagram: [https://www.instagram.com/INDODAX](https://www.instagram.com/INDODAX)

- TikTok: [https://www.tiktok.com/@INDODAX](https://www.tiktok.com/@INDODAX)

- Twitter: [https://twitter.com/INDODAX](https://twitter.com/INDODAX)

- YouTube: [https://www.youtube.com/c/INDODAX](https://www.youtube.com/c/INDODAX)

- Facebook: [https://www.facebook.com/INDODAX](https://www.facebook.com/INDODAX)

- INDODAX Academy: [https://INDODAX.com/academy](https://INDODAX.com/academy)

Bagikan:

Komentar