Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) telah resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024 |
Pekanbaru, riauantara.co | Sebanyak 1.297 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) telah resmi dilepas untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2024. Acara pelepasan ini berlangsung pada Jumat (26/7/2024) sore di halaman utama Gedung Rektorat UMRI, dipimpin langsung oleh Rektor UMRI, Dr. Saidul Amin. Turut hadir dalam acara tersebut PW Muhammadiyah Riau, Ketua dan Anggota Badan Pembina Harian (BPH) UMRI, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan Kota Pekanbaru, segenap dekan fakultas, pimpinan UPT, lembaga, kantor di lingkungan UMRI, serta 42 dosen pembimbing lapangan (DPL).
Dr. Saidul Amin dalam sambutannya mengungkapkan bahwa UMRI sedang menjajaki kerjasama untuk pelaksanaan KKN internasional di Australia dan Moro, Filipina. Beliau menekankan bahwa mahasiswa UMRI memiliki tiga keunggulan: kemampuan berpikir rasional, penerapan nilai-nilai keislaman, dan menjadi duta Persyarikatan Muhammadiyah.
“Mahasiswa UMRI dilatih untuk berpikir rasional dan menerapkan wawasan ke dalam kehidupan nyata. Sebagai umat Islam, nilai-nilai keislaman harus tertanam di hati kalian. Selain itu, sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, kalian harus menjadi duta Persyarikatan di dunia nyata,” tegasnya.
Rektor UMRI berharap agar mahasiswa KKN tahun ini dapat menunjukkan kualitas yang lebih baik dari generasi sebelumnya. “Masa depan Persyarikatan ada di tangan kalian,” ungkapnya.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMRI, Dr. Aidil Haris, menjelaskan bahwa 1.297 mahasiswa tersebut terbagi dalam dua skema: 1.246 mahasiswa mengikuti KKN reguler dan 51 mahasiswa mengikuti KKN internasional. Mahasiswa KKN internasional akan ditempatkan di Pattani (Thailand), Selangor (Malaysia), dan Arab Saudi (berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta). Sementara itu, mahasiswa KKN reguler akan disebar di sembilan kabupaten/kota di Riau dan satu kabupaten di Sumatera Barat.
Mahasiswa KKN UMRI di Riau akan ditempatkan di Pelalawan, Dumai, Siak, Bengkalis, Kampar, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Pekanbaru. Di Sumatera Barat, mahasiswa akan ditempatkan di Kecamatan Maninjau, Kabupaten Agam. Sebanyak 42 dosen pembimbing lapangan akan mendampingi mahasiswa selama KKN.
Dr. Aidil Haris juga menambahkan bahwa ada dua kelompok yang akan ditempatkan di kampung suku Talang Mamak, sesuai permintaan Ustaz Abdul Somad. Mahasiswa diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai keislaman di sana.
Program wajib bagi mahasiswa KKN UMRI mencakup penggerakan salat berjamaah di masjid atau mushalla serta Gerakan Maghrib Mengaji. “Program ini tidak bisa ditawar-tawar, dan akan ada inspeksi mendadak untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik,” tegas Dr. Aidil Haris.
Mahasiswa KKN UMRI juga akan dilindungi oleh BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan selama pelaksanaan KKN. Dr. Aidil Haris menekankan pentingnya menjaga sikap dan perilaku selama KKN, karena kesalahan satu mahasiswa dapat berdampak negatif pada citra UMRI secara keseluruhan.
Mahasiswa diingatkan untuk serius melaksanakan program utama dan pendamping yang telah disusun dan dipresentasikan sebelumnya.
Komentar