Transparansi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan: Perspektif Jefri Fernandes | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Transparansi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan: Perspektif Jefri Fernandes

Senin, 15 Juli 2024 | 14:35 WIB


Jefri Fernandes


Pekanbaru, riauantara.co | Transparansi atau keterbukaan adalah tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas, mudah dipahami, dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Dalam penyelenggaraan pemerintahan, transparansi sangat penting untuk memberikan informasi aktual mengenai hal-hal yang berkaitan dengan proses penyelenggaraan pemerintah. Hal ini berlaku baik di tingkat atas maupun pejabat teras.


Jefri Fernandes, seorang tokoh pemuda yang aktif di berbagai organisasi di Kecamatan Kulim, menyatakan bahwa ada lima jenis keterampilan komunikasi yang harus dimiliki pemimpin untuk mencapai transparansi yang efektif.


1. Kemampuan Menyesuaikan Gaya Komunikasi


Menurut Jefri, pemimpin harus mampu berkomunikasi sesuai dengan preferensi dan latar belakang audiensnya. Pemahaman yang baik tentang lawan bicara adalah kunci untuk mencapai komunikasi yang efektif dan menyampaikan pesan dengan tepat.


 2. Mendengarkan untuk Menciptakan Komunikasi Dua Arah


Seorang pemimpin harus tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengarkan. Kemampuan untuk mendengarkan dengan saksama akan menciptakan komunikasi dua arah yang efektif, memungkinkan lawan bicara merasa dihargai dan didengar.

 

3. Transparansi, Berempati, Jelas, dan Beretika


Transparansi memiliki banyak manfaat, termasuk mencegah korupsi, memudahkan identifikasi kelemahan dan kekuatan kebijakan, serta meningkatkan akuntabilitas dalam pelayanan publik. Pemimpin yang transparan, berempati, jelas, dan beretika akan mampu membangun kepercayaan dan kredibilitas di mata publik.


4. Kemauan Bertanya


Pemimpin harus memiliki kerendahan hati untuk bertanya ketika menghadapi hal yang berada di luar pengetahuannya. Diskusi dengan anggota tim adalah salah satu pendekatan yang bisa digunakan untuk mendapatkan informasi dan perspektif yang berbeda, yang pada gilirannya dapat dijadikan bahan evaluasi.


5. Menerima dan Menerapkan Umpan Balik


Jefri menekankan pentingnya pemimpin memiliki gaya komunikasi yang mumpuni dan etika yang tidak boleh dilupakan dalam proses komunikasi. Umpan balik harus diterima dan diterapkan dengan bijak untuk perbaikan dan peningkatan kinerja.


Jefri juga menambahkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki wawasan yang luas, lincah, dan aktif. Sejatinya, menjadi pemimpin bukan hanya tentang memimpin dalam skala kecil, tetapi juga mempromosikan daerah yang dipimpinnya agar dikenal oleh lebih banyak orang. Tidak hanya terbatas pada lingkungannya saja.


Dengan keterampilan komunikasi yang baik dan transparansi yang tinggi, seorang pemimpin dapat menciptakan pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan terpercaya. Keterbukaan adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih maju dan berdaya saing.( TM) 

Bagikan:

Komentar