Dispora Riau Diduga "Main Belakang", Pelatih Abal-Abal Susupi Kontingen Silat | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Dispora Riau Diduga "Main Belakang", Pelatih Abal-Abal Susupi Kontingen Silat

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 19:22 WIB


PEKANBARU, riauantara.co | Keputusan yang diambil oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau dalam Surat Keputusan Nomor 426/Dispora/VIII/2024/969 terkait pemanggilan atlet pencak silat untuk mengikuti Pelatda pra Popnas zona I tahun 2024, mengejutkan banyak pihak. Lima pelatih yang sebelumnya telah disepakati untuk mendampingi kontingen, tiba-tiba tidak diikutsertakan dalam pelatihan tersebut.


Keputusan mengejutkan ini semakin disoroti setelah diketahui bahwa Dispora Riau memasukkan tiga nama pelatih silat yang dianggap tidak memiliki kredibilitas dalam SK tersebut, yaitu Eli Susanti, Karobe Darwis, dan Juanda. Akibatnya, tiga dari lima pelatih resmi yang telah ditetapkan, dicoret dari daftar tanpa alasan yang jelas.


"Sungguh tidak masuk akal, apa yang dilakukan oleh Dispora Riau ini? Mengapa mereka tidak sportif dan justru mengambil langkah yang mencurigakan seperti ini?" ungkap salah seorang pelatih silat yang memilih untuk tidak disebutkan namanya saat diwawancarai pada Jumat (30/8/2024).


Masalah ini semakin diperparah dengan sikap Pengurus Provinsi (Pengprov) yang seakan melepaskan tanggung jawab atas keputusan tersebut. "Pengprov memberikan jawaban yang seolah-olah mereka tidak peduli dengan nama-nama yang tercantum di SK itu. Ini sangat mengecewakan," lanjutnya dengan nada penuh kekecewaan.


Melihat situasi yang terjadi di tubuh kontingen Silat Provinsi Riau, pelatih tersebut pesimis akan peluang Riau untuk meraih prestasi dalam ajang olahraga apapun. Menurutnya, proses dan perjuangan atlet serta pelatih tidak lagi menjadi prioritas, melainkan hanya mementingkan orang-orang yang tidak jelas asal-usulnya.


"Kami, sebagai pelatih kontingen Silat, sangat mengutuk keras keputusan Dispora Riau yang sewenang-wenang ini. Oknum-oknum yang bermain di belakang ini harus segera ditindak, bahkan jika perlu diberhentikan dari jabatannya," tegasnya.


Dengan situasi seperti ini, masa depan kontingen Silat Riau tampak semakin suram, dan kepercayaan publik terhadap lembaga terkait pun kian menurun. 

Bagikan:

Komentar