Jadi Kuda Hitam, Edy Natar dan Dastriani Bibra Daftar ke KPU Pekanbaru di Hari Terakhir | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Jadi Kuda Hitam, Edy Natar dan Dastriani Bibra Daftar ke KPU Pekanbaru di Hari Terakhir

Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:54 WIB


Brigjend. TNI (Pur) Edy Natar Nasution, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Riau, bersama pasangannya, Dastriany Bibra, dipastikan akan mendaftar sebagai bakal calon (Balon) Walikota Pekanbaru ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) 


PEKANBARU, riauantara.co | Brigjend. TNI (Pur) Edy Natar Nasution, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Riau, bersama pasangannya, Dastriany Bibra, dipastikan akan mendaftar sebagai bakal calon (Balon) Walikota Pekanbaru ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru pada Kamis, 29 Agustus 2024. Langkah ini diambil pada hari terakhir pendaftaran, menunjukkan strategi matang yang mereka usung.


Dengan misi "Terwujudnya Pekanbaru sebagai Kota yang Agamis, Unggul, dan Bermartabat", pasangan ini didukung oleh Partai NasDem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meski terkesan sebagai kuda hitam dalam Pilkada Pekanbaru 2024, Edy Natar dan Dastriany Bibra diyakini memiliki potensi besar untuk menjadi pemenang dalam kontestasi politik ini yang akan digelar pada November mendatang.


Informasi yang beredar menyebutkan bahwa mereka akan bersaing dengan beberapa pasangan lainnya, termasuk Agung Nugroho-Markarius yang diusung oleh Partai Demokrat dan PKS, Istiawati Ayus-Taufikurahman yang diusung oleh PKB dan Hanura, Muflihun-Ade Hartati yang didukung oleh Gerindra, PAN, PSI, Gelora, dan Prima, serta Ida Yulista-Kharisman yang didukung oleh Golkar dan PDIP.


Langkah Edy Natar maju di saat-saat terakhir ini memang cukup mengejutkan publik. Dikenal sebagai mantan Gubernur Riau yang bersih dari kasus hukum, Edy Natar dianggap sebagai pilihan alternatif bagi warga Pekanbaru yang menginginkan pemimpin yang visioner, berintegritas, serta agamis. 


Tokoh masyarakat, Zulkarnain Kadir, SH MH, menilai pasangan Edy Natar-Dastriany Bibra sebagai pasangan yang memiliki rekam jejak bersih dan jauh dari masalah hukum. Selain itu, mereka juga dikenal agamis, dekat dengan masyarakat, dan memiliki pengalaman yang luas baik di pemerintahan maupun bidang pertahanan.


"Pekanbaru butuh pemimpin yang tegas dan siap bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai masalah, seperti banjir, sampah, dan tata kelola parkir yang semrawut," ujar Zulkarnain yang akrab disapa Zulkadir.


Saat menerima surat dukungan dari NasDem dan PPP di Kantor DPD NasDem Pekanbaru pada Rabu, 28 Agustus 2024, Edy Natar menegaskan bahwa dalam pengabdian, tidak ada istilah turun kelas. Ia mencontohkan Jendral TNI (Pur) Andika yang juga maju sebagai calon gubernur meski sebelumnya menjabat sebagai Panglima TNI.


"Seorang pemimpin, baik itu gubernur, bupati, maupun walikota, tidak boleh tersandera oleh kepentingan apapun," tegas Edy Natar. 


Meskipun gagal dalam pencalonan gubernur sebelumnya, Edy Natar menegaskan bahwa dirinya tidak kecewa karena ia telah mengikuti prinsip-prinsip yang benar. Dengan penuh keyakinan, ia menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya siap untuk bertarung."


Bagikan:

Komentar