LAMR Didorong Bentuk Tim Pembakuan Penulisan Arab Melayu dan Aplikasi Khusus | riauantara.co
|
Menu Close Menu

LAMR Didorong Bentuk Tim Pembakuan Penulisan Arab Melayu dan Aplikasi Khusus

Selasa, 13 Agustus 2024 | 21:38 WIB


Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mendapatkan dorongan untuk segera membentuk tim khusus yang bertugas membakukan penulisan Arab Melayu (Armel).


Pekanbaru , riauantara.co | Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) mendapatkan dorongan untuk segera membentuk tim khusus yang bertugas membakukan penulisan Arab Melayu (Armel). Lebih dari itu, LAMR juga diharapkan dapat mengembangkan sebuah aplikasi berbasis Armel yang mengikuti standar penulisan baku tersebut.


Kesimpulan ini muncul dari hasil Rapat Terpumpun Arab Melayu yang berlangsung di Musola As-Salam, Balai LAMR, pada Selasa (13/8/2024). Rapat ini merupakan bagian dari rangkaian acara Pembentangan Benda-benda Rasulullah SAW, yang diselenggarakan LAMR.


Rapat tersebut menghadirkan berbagai narasumber ahli seperti Prof. Dr. Hasnah Faizah, seorang pakar bahasa, Alang Rizal, peneliti Armel, serta M. Rafles, praktisi kaligrafi Armel. Selain itu, sekitar 30 orang pakar dan birokrat yang terkait dengan Armel turut hadir dalam diskusi tersebut. Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR, Datuk Seri H. R. Marjohan Yusuf, serta Kepala Dinas Kebudayaan Riau, R. Yoserizal Zen, juga berpartisipasi dalam rapat ini.


Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, dalam sambutannya saat membuka rapat, mengungkapkan bahwa gagasan kegiatan ini awalnya diusulkan oleh Datuk Seri Ulama Setia Negara Ustaz Abdul Somad (UAS). UAS menekankan pentingnya menyatukan variasi dalam penulisan Armel untuk menciptakan keseragaman, setidaknya di wilayah Riau.


"Jangan cari perbedaannya, tapi kita samakan, minimal untuk Riau. LAMR bisa memfasilitasinya, juga menerapkannya ke tengah masyarakat," kata Datuk Seri Taufik, mengutip pernyataan UAS saat pertemuan sebelumnya dengan sejumlah pengurus LAMR.


Rapat tersebut juga menekankan bahwa tim yang dibentuk LAMR harus terdiri dari berbagai disiplin ilmu dan profesi, termasuk ulama, budayawan, ahli bahasa, serta pakar teknologi. "Kami berharap, tim tersebut sudah bisa bekerja dalam sebulan atau dua bulan ke depan," tambah Datuk Seri Taufik.


Acara Pembentangan Benda-benda Rasulullah SAW ini dilaksanakan oleh LAMR sebagai bagian dari peringatan hari jadi Riau, Hari Adat Sedunia, dan Hari Kemerdekaan Indonesia. Acara ini berlangsung dari 9 hingga 18 Agustus dan diiringi oleh sembilan kegiatan lainnya. LAMR bermitra dengan Istana Al-Qur'an, Al-Fatih, Yayasan Artefak, dan Pero untuk menyukseskan kegiatan ini.


Semua benda yang dipamerkan telah tersertifikasi dan berasal dari berbagai tempat seperti Malaysia, Brunei, Madinah, dan Jordania. Di antara benda-benda tersebut adalah janggut, rambut, darah bekam, telapak kaki, tongkat, dan panah yang dimiliki oleh Rasulullah SAW. Pengunjung dapat menikmati pameran ini tanpa dikenakan biaya.


Langkah pembakuan penulisan Armel yang digagas ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya Melayu Riau sekaligus memberikan kontribusi signifikan dalam pelestarian bahasa dan aksara Melayu di era digital.

Bagikan:

Komentar