Penulis: Ricky Sembari
Editor : AB
Riauantara.co | Selasa, 06-08-2024 | 07:23
Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, dalam acara di Menara Dang Merdu BRK Syariah |
Pekanbaru, riauantara.co | Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Riau mengapresiasi kegiatan pembukaan massal Tabungan Simpel yang ditaja oleh BRK Syariah. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan aktif BRK Syariah terhadap program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang diinisiasi oleh OJK, melalui sosialisasi rutin ke sekolah-sekolah di sekitar 114 unit kantor BRK Syariah di wilayah Riau dan Kepri.
Kepala OJK Provinsi Riau, Triyoga Laksito, dalam acara di Menara Dang Merdu BRK Syariah, menyatakan bahwa jumlah simpanan dari para pelajar sangat luar biasa dan berpotensi besar. Hingga Juni 2024, sebanyak 1.119.131 rekening pelajar telah dibuka dengan total simpanan mencapai Rp 226,8 miliar hanya di Provinsi Riau. Capaian ini menunjukkan peran BRK Syariah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi pelajar melalui pembentukan budaya menabung sejak dini.
“Nah, khusus untuk kegiatan hari ini, saya bangga melihat ada 11.400 pelajar yang membuka tabungan Simpel melalui BRK Syariah. Ini patut kita apresiasi tinggi-tingginya. Kegiatan ini merupakan contoh yang sangat baik bagi industri perbankan dalam mensukseskan program KEJAR. Untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan tidak dapat dilakukan oleh OJK sendiri, tetapi juga oleh bank,” ujar Triyoga Laksito, Senin (5/8/2024).
Triyoga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam memajukan digitalisasi, terutama dalam bidang keuangan, yang memungkinkan jangkauan seluruh lapisan masyarakat. Kebiasaan menabung yang dikampanyekan kepada pelajar diharapkan dapat meningkatkan dana yang dapat disalurkan untuk investasi di sektor riil maupun keuangan, yang pada akhirnya berdampak positif pada perekonomian nasional.
“Melalui program KEJAR, diharapkan setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening tabungan yang mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% di akhir tahun 2024. Berdasarkan survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2024, indeks literasi keuangan tercatat sebesar 65,43% dan inklusi keuangan sebanyak 75,02%,” jelas Triyoga.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok usia pelajar dan mahasiswa memiliki potensi besar dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Hal ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah untuk memfokuskan upaya peningkatan inklusi keuangan pada segmen usia tersebut.
Triyoga menambahkan bahwa hingga triwulan pertama 2024, jumlah rekening pelajar tercatat sebanyak 57,05 juta atau mencapai 85,8% dari total jumlah pelajar di Indonesia yang mencapai 64,72 juta pelajar, dengan nominal tabungan mencapai Rp 32,83 triliun.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah yang telah menerbitkan surat edaran untuk mengimplementasikan program KEJAR, yang menghimbau setiap pelajar membuka rekening tabungan melalui layanan jasa keuangan yang formal,” tuturnya, sembari berharap kegiatan pembukaan rekening tabungan Simpel massal dalam rangka Hari Indonesia Menabung di bulan Agustus yang diselenggarakan oleh BRK Syariah membawa berkah untuk semua.
Komentar