Pembentangan Artefak Peninggalan Rasulullah SAW di Balai LAMR Resmi Ditutup | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pembentangan Artefak Peninggalan Rasulullah SAW di Balai LAMR Resmi Ditutup

Senin, 19 Agustus 2024 | 11:52 WIB


Pembentangan benda-benda peninggalan Rasulullah SAW yang berlangsung di Balai Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) resmi ditutup pada 18 Agustus 2024


Pekanbaru,riauantara.co |  Pembentangan benda-benda peninggalan Rasulullah SAW yang berlangsung di Balai Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) resmi ditutup pada 18 Agustus 2024. Acara yang telah berjalan selama sepuluh hari, sejak 9-18 Agustus 2024, ini telah menyedot perhatian ribuan masyarakat Riau dan sekitarnya.


Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.


"Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, Pemerintah Provinsi Riau, seluruh lembaga adat, serta para penyelenggara yang telah bekerja keras dalam menghadirkan pembentangan artefak peninggalan Rasulullah SAW ini," ujar Datuk.


Menurut Datuk Seri, Balai LAMR telah menunjukkan kemampuannya sebagai pusat kegiatan budaya dan spiritual di Riau dengan menampung hingga 1.500 pengunjung per hari selama acara ini berlangsung.


"Kapasitas yang ada di Balai LAMR cukup memadai untuk menampung animo masyarakat yang begitu besar. Selama sepuluh hari terakhir, ribuan orang datang setiap hari untuk menyaksikan secara langsung artefak-artefak bersejarah ini," tambahnya.


Salah satu momen yang paling dinantikan oleh para pengunjung adalah kesempatan untuk mencium sorban peninggalan Rasulullah SAW. Meskipun tidak semua pengunjung mendapatkan kesempatan tersebut, namun hal ini menjadi momen yang sangat mengesankan bagi mereka yang berhasil merasakannya.


"Sorban ini bukan hanya sekadar peninggalan, tetapi juga simbol keberkahan yang luar biasa. Kami merasa terhormat dapat menghadirkannya di sini, di Riau," ujar Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil.


Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil juga menambahkan bahwa acara ini bukan hanya sebuah pameran, tetapi juga sebuah perayaan budaya dan spiritual yang mendalam.


"Pembentangan artefak ini bukan hanya sekadar menampilkan benda-benda bersejarah, tetapi juga memperkuat ikatan kita dengan sejarah besar peradaban Islam," jelasnya.


Selain pembentangan artefak, acara ini juga diramaikan dengan berbagai kegiatan lain yang mendukung semangat islami dan budaya Melayu. Terdapat sembilan kegiatan pendukung yang diadakan selama sepuluh hari tersebut.


"Semua kegiatan ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat Riau dalam satu semangat yang sama, yaitu semangat keislaman dan kebudayaan Melayu," ujar Datuk Seri.


Penutupan acara ini menandai berakhirnya rangkaian kegiatan yang penuh makna dan bersejarah di Balai LAMR.


Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil berharap acara serupa dapat kembali diadakan dengan skala yang lebih besar di masa mendatang, untuk terus mengenalkan dan menghidupkan warisan Rasulullah SAW dan budaya Melayu kepada generasi mendatang.

Bagikan:

Komentar