Stafsus Presiden Dorong Alokasi APBN untuk Perguruan Tinggi Swasta di Riau | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Stafsus Presiden Dorong Alokasi APBN untuk Perguruan Tinggi Swasta di Riau

Kamis, 15 Agustus 2024 | 08:12 WIB

Penulis: red

Editor: ambo

Sumber: MC RIAU 

Riauantara.co | Kamis, 15-08-2024 | 08:10

Gracia Billy, mengusulkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung perguruan tinggi swasta (PTS) di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Riau


Pekanbaru, riauantara.co |  Staf Khusus Presiden Republik Indonesia bidang Inovasi, Pendidikan, dan Daerah Terluar, Gracia Billy, mengusulkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mendukung perguruan tinggi swasta (PTS) di seluruh Indonesia, khususnya di Provinsi Riau. Usulan ini disampaikan oleh Billy dalam kunjungannya ke Universitas Lancang Kuning (Unilak) Riau pada Rabu, 14 Agustus 2024.


Billy menyoroti tantangan besar yang dihadapi oleh anak-anak Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ia menyebutkan bahwa hanya enam persen dari populasi pemuda Indonesia yang mampu mengakses pendidikan tinggi, sementara 94 persen sisanya terhambat masalah finansial.


"Mereka belum dapat mengakses kuliah karena masalah finansial," ujar Billy, yang mengungkapkan kekhawatirannya bahwa kondisi ini dapat menghambat Indonesia menjadi negara maju.


Billy menekankan pentingnya alokasi APBN untuk perguruan tinggi swasta, yang menurutnya harus didasarkan pada kinerja setiap PTS. Ia meyakini bahwa dengan dukungan APBN, banyak anak Indonesia yang akan dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi tanpa harus khawatir tentang biaya.


"Jika APBN benar-benar dioptimalkan untuk pendidikan, maka akan sangat banyak anak Indonesia yang bisa kuliah. Mereka pun akan lebih percaya diri untuk memilih PTS tanpa harus berpikir dua kali," tegasnya.


Menurut Billy, mahasiswa PTS adalah bagian integral dari masyarakat Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan berkualitas. Ia menambahkan bahwa tidak adanya alokasi APBN untuk PTS adalah ketidakadilan yang tidak dapat ia terima secara logis.


"Ketika PTS tidak mendapatkan aliran APBN, itu tidak masuk di logika saya, karena yang sekolah di sini anak Indonesia semua," ujarnya.


Billy juga berharap agar pemerintah yang akan datang, terutama Presiden terpilih Prabowo Subianto, dapat mempertimbangkan dan mengimplementasikan perubahan strategi dalam alokasi APBN, terutama untuk bidang pendidikan.


Dalam pertemuan tersebut, Billy juga mengungkapkan pandangannya bahwa pendidikan di PTS tidak kalah dengan PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Ia mengapresiasi kualitas lulusan PTS yang menurutnya tidak jarang lebih unggul dibandingkan lulusan PTN.


"Jangan terbawa narasi bahwa alumni kampus negeri selalu lebih baik, tidak juga. Toh saya S2 dan S3 di luar negeri dari kampus swasta, dan itu tidak menurunkan kualitas output," tuturnya.


Kehadiran Billy di Unilak disambut hangat oleh Rektor Unilak, Prof. Dr. Junaidi, SS, M.Hum, serta para dekan dan civitas akademika lainnya. Dalam diskusi bertajuk "Peran Pendidikan dalam Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dalam Menyongsong Indonesia Emas 2024," Billy juga mendengarkan berbagai masukan dan saran dari para peserta.


Rektor Unilak, Prof. Junaidi, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Billy dan berharap agar apa yang telah didiskusikan dapat terwujud untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.


"Selamat datang di Unilak, terima kasih sudah berkunjung ke universitas kami," ujar Junaidi sebagai penutup acara tersebut.


Dengan harapan yang tinggi, dukungan APBN bagi PTS diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di Riau. Inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat PTS, tetapi juga membuka peluang lebih luas bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Bagikan:

Komentar