 |
| Atlet Tenis Meja National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Riau terus berlatih dan meningkatkan kemampuan selama masa Training Center (TC) yang sudah dimulai sejak 2 September 2024 lalu |
PEKANBARU , riauantara.co | Atlet Tenis Meja National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Riau terus berlatih dan meningkatkan kemampuan selama masa Training Center (TC) yang sudah dimulai sejak 2 September 2024 lalu.
Disiplin dalam berlatih menjadi hal yang terus diingatkan Pelatih Tenis Meja NPC Riau, Achmad Junaidi. Ini disampaikannya kepada wartawan, Selasa (24/9/2024).
Pelatih Achmad Junaidi menekankan hal ini sesuai motto,"Tapa disiplin diri, kesuksesan tidak mungkin terjadi". "Jika kamu takut gagal, kamu tidak pantas untuk sukses".
"Tak ada yang instan dalam meraih prestasi. Berlatihlah dengan gigih dan disiplin," kata Pelatih, Achmad Junaidi.
Ditambahkannya, selama masa TC ini, para atlet harus benar-benar fokus dalam berlatih. "Berikanlah yang terbaik," ungkapnya.
"Kita berusaha dan berlatih dengan serius untuk mencapai satu tujuan yakni menjadi juara," tegasnya.
"Saya berharap semua yang dilakukan, tentunya menghasilkan yang terbaik untuk kemajuan NPC Riau ke depannya," harapnya.
Dalam kesempatan TC ini, kata Pelatih Junaidi, juga dilakukan latihan bersama dengan pihak-pihak atlet di luar NPC Riau.
“Latihan bersama ini sangat bermanfaat untuk uji kemampuan atlet kami sekaligus sebagai evaluasi dari pemusatan latihan yang sedang berlangsung,” tambahnya.
Ahmad Junaidi, pelatih tenis meja NPC Riau menargetkan medali dari cabor Tenis Meja di ajang Peparnas XVII 2024 di Solo, 1 Emas,1 Perak dan 2 Perunggu.
Untuk medali emas, sebutnya, ditargetkan dari kelas T.5 sedang perak kelas 11 dan 2 perunggu kelas 10,11. Latihan persiapan telah berlangsung setidaknya 3 minggu dari 1 bulan TC berjalan.
"Latihan dilakukan pagi, sore hari, bertempat Gor.Kopache. Doa serta dukungan dari semua pihak, masyarakat senantiasa diharapkan sehingga target yang diemban dapat tercapai," pungkas Pelatih Tenis Meja NPC Riau, Achmad Junaidi.(***)
Komentar