Ketua PWI Riau Ingatkan Wartawan Independen dan Objektif di Pilkada 2024 | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Ketua PWI Riau Ingatkan Wartawan Independen dan Objektif di Pilkada 2024

Minggu, 22 September 2024 | 21:45 WIB

 



PEKANBARU, riauantara.co |  Belakangan ini banyak diketahui, kalau wartawan terlibat di Pesta Politik. Terlebih pada momen Pilkada 2024. Sehingga, kenetralan wartawan juga patut dipertanyakan.


Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau, Raja Isyam Azwar, mengingatkan wartawan agar independen dan obyektif dalam menulis dan menyampaikan informasi pada Pilkada 2024 ini.


Hal ini disampaikan.Ketua PWI Provinsi Riau, Raja Isyam.Azwar, Sabtu 21.September 2024. Dikatakannya, saat ini sudah ada program PWI yakni “Wartawan PWI Support Pilkada Damai”.


“Sebagai pers, kita tentulah independen, obyektif dalam menulis dan menyampaikan informasi. Wartawan PWI, sesuai kode etik dan kode prilaku wartawan, harus menegakkan integritas pers sebagai salah satu pilar demokrasi,” ujarnya.


Wartawan PWI menurutnya wajib menulis setiap kejadian atau informasi yang penting dan bermanfaat ke masyarakat.


“Tentu, kita wajib bertanggungjawab dengan berita yang kita beri. Yang paling penting, apapun beritanya, baik kejadian maupun informasi, berita wartawan jangan sampai memancing dan menimbulkan keresahan atau memicu keresahan di tengah masyarakat,” ujarnya.


Bahkan, kalaupun memberitakan kejadian atau berita Pilkada yang “panas”, tapi orientasinya harus tetap mendinginkan. Memberi informasi yang benar, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar,” tambahnya.


Hal senada sebelumnya juga disampaikan Ketua Komisi Pendidikan Dewan Pers Paulus Tri Agung Kristanto saat Workshop Peliputan Pilkada 2024 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis. 


“Wartawan harus memegang prinsip netral dalam pemberitaan, berimbang dan pastinya independen,” kata Paulus Tri Agung Kristanto.


Paulus mengajak pula wartawan dapat berpikir kritis dengan mengupas rekam jejak para kandidat, menggali potensi daerah, mengkritisi peran dan fungsi penyelenggara Pilkada serta mengupas data calon pemilih.  **Irul

Bagikan:

Komentar