Pengolahan Agroforestri Pangan, Tim Pengmas UIR Terapan Teknologi Tepat Guna Terpadu pada Suku Talang Mamak | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Pengolahan Agroforestri Pangan, Tim Pengmas UIR Terapan Teknologi Tepat Guna Terpadu pada Suku Talang Mamak

Kamis, 12 September 2024 | 21:53 WIB


Universitas Islam Riau (UIR) melakukan pembinaan dalam bidang Ketahanan Green Economy bagi kelompok perempuan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Talang Mamak



INHU,riauantara.co | Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Universitas Islam Riau (UIR) melakukan pembinaan dalam bidang Ketahanan Green Economy bagi kelompok perempuan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Talang Mamak. Pembinaan dilakukan melalui penerapan Teknologi Tepat Guna Terpadu Pengolahan Agroforestri Pangan.


Kegiatan pembukaan dilaksanakan pada Sabtu,  7 September lalu dibuka oleh Sekretaris Desa Siambul,  Cundang dan Ketua Mitra UMK Kelompok Perempuan Desa Siambul Rahma Sarita. Kegiatan pengabdian masyarakat  ini berlangsung selama 3 bulan (September s/d November 2024). 


Acara pembukaan dipusatkan di Desa Siambul, Kecamatan Batang Gangsal yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT).  


Tim Pengmas UIR ini diketuai Dr. Elfis, M.Si dan beranggotakan Dr. Prima Wahyu Titisari, Fiki Hidayat, M.Eng., Ari Prasetyo, M.T, dan  Indri Cahyana, M.Si.


Pengabdian masyarakat ini merupakan Hibah Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Ruang Lingkup Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek.


Ketua Tim, Dr. Elfis, M.Si menjelaskan, Desa Siambul merupakan pemukiman Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Talang Mamak dimana satu dari lima KAT yang ada di Provinsi Riau. Kondisi terbatasnya terhadap akses lahan (karena berbatasan langsung dengan TNBT), tingkat pendidikan yang rendah, status sebagai KAT menyebabkan besarnya jumlah penduduk miskin di Desa Siambul. 


Menurut Elfis, Desa Siambul  mempunyai potensi agroforestri berbasis pangan seperti pisang, ubi kayu/singkong, talas/keladi. Aneka jenis agroforestri pangan ini ditanam penduduk di pekarangan, di tepi jalan, di sela-sela kebun buah durian tetapi budidayanya belum dilakukan dengan optimal seperti olah tanah, pemilihan bibit, pemupukan, pemanenan dan pengolahan hasil panen.


Saat ini sebagian besar dari usaha ekonomi yang dilakukan anggota Usaha Mikro Kecil Kelompok Perempuan Desa Siambul adalah usaha keripik pisang, ubi kayu/singkong dalam skala rumahan, sebagian besar produksi hanya dijual di sekitar desa dan pasar mingguan kecamatan di Siberida, hanya beberapa orang yang menjadikan usaha ini sebagai sumber utama ekonomi rumah tangganya.


Hasil produksi keripik pisang pisang dan keripik ubi kayu/singkong masih sangat sedikit. Semua produksi dijual dengan cara diecer ke warung-warung kecil yang ada di seputaran desa serta di pasar mingguan kecamatan di Siberida, padahal produksi bahan baku (pisang dan ubi kayu/singkong) melimpah di desa tersebut.


"Tanaman agroforestri ini berprospek untuk diolah menjadi berbagai kuliner dengan nilai jual yang menguntungkan, tetapi sebagian besar masyarakat tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam budidaya agroforestri pangan serta pengolahannya," kata Elfis.


Dijelaskan mitra yang  diberdayakan adalah UMK Kelompok Perempuan Desa Siambul, melalui penerapan teknologi tepat guna terpadu pengolahan agroforestri pangan dengan fokus ke (1) diversitas produk, (2) pemanfaatan teknologi tepat guna yang lebih mudah pakai, hemat dan efesien, (3) manajemen UKM yang lebih profesional (4) pemasaran produk dengan menggunakan teknologi online. Materi yang diberikan terkait prospek kuliner berbasis mangrove dan agroforestri pangan. 


Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan serah terima peralatan barang penunjang kegiatan. Usai pelatihan dilanjutkan dengan responsi peserta.


Sekretaris Desa Siambul, Cundang  mengucapkan terimakasih atas kegiatan ini terkait pengolahan agroforestry pangan Desa Siambul ini yang dapat menghasilkan berbagai bentuk produk kuliner, khususnya aneka keripik yang bisa menjadi usaha untuk menambah sumber pemasukan bagi rumah tangga ibu-ibu di Desa Siambul.


Sementara Koordinator Mitra UMK Kelompok Perempuan Desa Siambul, Rahma Sarita    menyatakan mereka sangat terbantu dengan informasi dan teknik pengolahan berbagai kuliner keripik berbahan agroforestry pangan, mereka juga sangat terbantu dengan petunjuk pembungkusan yang lebih rapi dan sehat serta teknik pemasaran yang lebih luas jangkaunnya. ***

Bagikan:

Komentar