Soal Ada Kerbau Mati Mendadak di Kampar, Ini Penjelasan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Soal Ada Kerbau Mati Mendadak di Kampar, Ini Penjelasan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

Rabu, 18 September 2024 | 08:02 WIB

 

Belakangan ini tersiar kabar ada hewan kerbau mendadak mati di daerah Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Sehingga itu diasumsi mengalami penyakit sapi ngorok.



PEKANBARU , riauantara.co |  Belakangan ini tersiar kabar ada hewan kerbau mendadak mati di daerah Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Sehingga itu diasumsi mengalami penyakit sapi ngorok.


"Ya. Kita ada mendapat kabar, bahwa ada delapan ekor kerbau itu di daerah Mentulik, Kecamatan Kampar Kiri. Itu diketahui mati mendadak. Kita dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau menerima laporan mengejutkan tersebut," ujar Kepala Dinas PKH Riau melalui Kabid Kesehatan Hewan drh Faralinda.


Dikatakan dia, kejadian yang menimbulkan kekhawatiran kalangan peternak, meskipun hingga kini belum ada indikasi, penyebab kematian tersebut terkait dengan penyakit menular. Maka pihaknya dengan langsung berkoordinasi Dinas Peternakan berada di Kabupaten Kampar untuk bisa melakukan pengecekan dan investigasi di lokasi.


"Kami dapat informasi ada kerbau mati mendadak di Kampar, kemudian kami langsung berkoordinasi dengan Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan Kampar," kata Faralinda. Menurut hasil investigasi awal, tidak ditemukan tanda-tanda penyakit infeksius yang bisa menjadi penyebab kematian hewan ternak tersebut.


Hingga saat ini, katanya, setelah kematian mendadak tersebut terjadi pekan lalu, tidak ada lagi laporan kematian kerbau itu untuk wilayah tersebut. Terang dia, bahwasa hal investigasi tidak ada tanda-tanda kerbau terkena penyakit infeksius. Kemudian juga tak ada tambahan lagi kerbau yang mati.


Faralinda mengungkapkan, yang sebelum kematian mendadak tersebut, bahwasa ini kerbau-kerbau yang mati itu terlihat dalam kondisi sehat. Namun, keesokan harinya, beberapa di antaranya ditemukan telah mati, tanpa itu ada tanda-tanda penyakit sebelumnya.


"Di sekitar lokasi masih ada beberapa ekor yang hidup, namun dipotong paksa karena kondisinya sudah kurang baik," terangnya.

Terkait hal kemungkinan kerbau-kerbau itu  tersebut terjangkit penyakit ngorok, dalam hal ini Faralinda menyebutkan, berdasarkan keterangan dari pihak pengurus ternak, tak ditemukan gejala mengarah penyakit itu. **Irul

Bagikan:

Komentar