bocah berusia 11 tahun, menjadi korban tewas diterkam buaya saat mandi di sungai Parit Martapura, Desa Junjangan, Kecamatan Batang Tuaka. |
Inhil, riauantara.co | Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali digemparkan oleh serangan buaya yang menelan korban jiwa. Pahrendra, seorang bocah berusia 11 tahun, menjadi korban tewas diterkam buaya saat mandi di sungai Parit Martapura, Desa Junjangan, Kecamatan Batang Tuaka, Senin (21/1/2024) petang.
Peristiwa mengerikan itu terjadi ketika Pahrendra sedang mandi bersama orang tuanya di tepi sungai. Tanpa peringatan, seekor buaya tiba-tiba muncul dan menerkam tubuh Pahrendra, menariknya ke dalam air.
Kejadian tersebut disaksikan oleh Ketua RT yang berada di lokasi, yang sempat mencoba menarik kaki korban untuk menyelamatkannya, namun usaha itu gagal.
"Buaya membawa korban ke dalam air," kata Kapolres Inhil, AKBP Budi Setiawan, dalam keterangannya pada Selasa (22/10/2024).
Setelah kejadian, orang tua korban bersama warga setempat bergegas melakukan pencarian. Sekitar pukul 21.20 WIB, warga berhasil menemukan buaya yang diduga menerkam Pahrendra dan segera menangkapnya.
Namun, setelah perut buaya dibelah, warga tidak menemukan tubuh korban di dalamnya. Pencarian dilanjutkan hingga akhirnya pada Selasa pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, jasad Pahrendra ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
"Korban ditemukan dalam keadaan utuh, meski terdapat luka gigitan di perut dan kaki," ungkap Budi.
Pahrendra, anak dari pasangan Harmain, seorang petani lokal, dikenal sebagai anak yang ceria di lingkungan tempat tinggalnya di Parit Martapura. Peristiwa ini menambah panjang daftar serangan buaya di wilayah Kabupaten Inhil, sebuah daerah yang memang sering kali dihadapkan pada ancaman hewan liar ini.
Serangan buaya di Indragiri Hilir bukanlah hal baru, namun insiden yang merenggut nyawa seorang anak selalu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat. Penduduk yang tinggal di sekitar sungai diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di sekitar perairan.
Jasad Pahrendra telah diserahkan kepada keluarganya dan segera dimakamkan di desanya. Kejadian tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di kawasan sungai yang dihuni oleh buaya, serta perlunya penanganan lebih serius dari pihak berwenang terhadap ancaman serupa di masa mendatang.
(rd/kmo)
Komentar