Pangandaran, riauantara.co | Gempa bumi dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Pangandaran pada Selasa malam, 22 Oktober 2024, sekitar pukul 19.43 WIB. Gempa yang berpusat di koordinat 7,75 LS dan 108,33 BT ini berjarak sekitar 18 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran dan berada pada kedalaman 72 kilometer.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran gempa dirasakan oleh masyarakat di beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk Tasikmalaya, Ciamis, dan Garut.
Menurut Abdul Azis Riswandi, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, gempa ini terasa selama sekitar 10 detik. Hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan atau korban di wilayah Tasikmalaya.
"Gempa dengan magnitudo 5,0 di Kabupaten Pangandaran memang terasa di Tasikmalaya, Ciamis, Garut, dan sekitarnya. Namun, hingga kini belum ada laporan kerusakan rumah atau warga terdampak. Kami tetap meminta masyarakat untuk selalu waspada," ujar Abdul Azis pada Selasa malam.
Sementara itu, di Kabupaten Pangandaran, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana), Nana Suryana, menyampaikan bahwa meskipun sebagian masyarakat merasakan getaran gempa, situasi tetap aman dan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Menurutnya, gempa yang terjadi tidak menimbulkan kepanikan, dan aktivitas warga masih berjalan seperti biasa.
"Di Pangandaran, kondisi tetap normal. Seluruh anggota Tagana sedang melakukan pemantauan pascagempa. Aktivitas masyarakat tetap berjalan seperti biasa, tanpa adanya kepanikan. Kondisi air laut juga normal, namun kewaspadaan tetap kami tingkatkan," jelas Nana.
Menurut laporan BMKG, gempa ini dirasakan dengan intensitas III-IV MMI di Pangandaran, III MMI di Garut, II-III MMI di Cilacap, dan II MMI di Pelabuhan Ratu. Meski tidak menimbulkan potensi tsunami, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi di wilayah terdampak gempa terpantau stabil dan aktivitas masyarakat berjalan normal. Pihak berwenang terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari BPBD setempat.
(rd/kmo)
Komentar