Peparnas XVII Solo: Atlet NPC Riau Hadapi Tantangan Emosional, Sukses Raih Medal | riauantara.co
|
Menu Close Menu

Peparnas XVII Solo: Atlet NPC Riau Hadapi Tantangan Emosional, Sukses Raih Medal

Jumat, 18 Oktober 2024 | 13:47 WIB

Pekanbaru, riauantara.co | Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-XVII yang berlangsung di Solo Surakarta, Jawa Tengah, berhasil menarik perhatian banyak pihak dalam dunia olahraga Indonesia. Ajang ini menjadi panggung bagi persaingan sengit antara berbagai provinsi dalam perburuan medali.

Namun, di balik kemeriahan kompetisi, ada cerita menarik kontingen NPC Riau dari cabang olahraga paratenismeja. Dimana beberapa atlet menghadapi berbagai tantangan, baik fisik maupun emosional, selama perhelatan ini.

Novendry, asisten pelatih paratenismeja NPC Riau, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dorongan besar dari para atlet untuk kembali bergabung membimbing mereka. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai kepala pelatih saat Peparnas di Papua. 

"Ada dorongan dari para atlet untuk saya bergabung kembali. Mungkin karena sudah terjalin hubungan harmonis dan emosional yang kuat sejak di Papua. Akhirnya, saya meminta izin kepada Ketua NPC Riau Jaya Kusuma, alhamdulillah disetujui," jelasnya.

Lebih lanjut, Novendry juga menceritakan bahwa dirinya menjadi tempat curhat para atlet terkait suka dan duka yang mereka alami. Beberapa atlet merasa kurang setuju dengan program-program yang diterapkan kepala pelatih saat itu. Mungkin secara sistem saja barangkali dan sesungguhnya progam itu benar adanya.

"Saya sering menjadi tempat para atlet mencurahkan perasaan mereka. Banyak di antara mereka yang tidak sepakat dengan program-program yang dibuat oleh kepala pelatih," ujarnya.

Menjelang pertandingan, karena keterbatasan dari kepala pelatih, Novendry akhirnya mengambil alih tugas pelatih. Ia mendampingi para atlet, baik sebelum maupun saat pertandingan di Peparnas XVII Solo tersebut.

Salah satu momen yang paling mengharukan adalah ketika Leli Marlina, seorang atlet paratenis meja yang sedang hamil tujuh bulan, harus menghadapi pertandingan melawan atlet Jawa Tengah.

Kondisi ini sempat menimbulkan kekhawatiran. Terlebih lagi, pelatih atlet Jawa Tengah adalah mantan pelatih Lely ketika ia masih berada di pelatnas, yang menyebabkan konsentrasi Leli Marlina terganggu.

Meskipun sempat tertinggal dengan skor 0-2 babak penyisihan, Leli Marlina berhasil bangkit dan memenangkan pertandingan dengan skor akhir 3-2, yang mengantarkannya meraih medali emas.

NoVendry berharap agar para atlet tetap semangat dan menjaga komunikasi serta kekompakan tim. Ia juga berharap agar dukungan bagi para atlet bisa terus diberikan.

Akhir bual, Novendry menyampaikan apresiasinya kepada Ketua NPC Riau yang selalu mendukung dan membantu para atlet dalam berbagai situasi.
Bagikan:

Komentar