PEKANBARU, riauantara.co | Dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, SMAN 8 Pekanbaru juga menggelar puncak acara Panen Karya dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Edi Rusmadinata, yang diwakili oleh Dr. Fauzi Eny, S.Pd., M.M., beserta beberapa tokoh lain seperti Aldela S.Ag., M.Pd.I (Kacabdis Wilayah III), dan Ketua Komite SMAN 8, Ir. H. Delisis Hartanto.
Dalam sambutan tertulisnya, Plt Kadisdik Riau menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh pemuda yang memperingati Hari Sumpah Pemuda. Edi Rusmadinata menekankan pentingnya nilai-nilai perjuangan, persatuan, cinta tanah air, serta komitmen untuk membangun bangsa dan semangat nasionalisme. “Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia dan membangun identitas bangsa,” ungkapnya.
Acara ini mendapat apresiasi dari Edi, yang berharap agar kegiatan serupa dapat terus dikembangkan di sekolah-sekolah lain. Edi mengharapkan agar peringatan ini menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam mengeksplorasi bakat dan kemampuan melalui karya yang kreatif dan inovatif.
Aldela S.Ag., M.Pd.I, selaku Kacabdis Wilayah III, juga memuji usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah dan timnya dalam mempersiapkan acara tersebut. Aldela mengapresiasi bahwa acara ini memadukan perayaan Hari Sumpah Pemuda dengan Panen Karya P5, menciptakan energi dan semangat baru di kalangan siswa. "Penampilan tarian yang dibawakan oleh para guru membuktikan bahwa bukan hanya siswa yang termotivasi untuk berkarya, namun juga pengajar," ucap Aldela.
Ketua Komite SMAN 8, Delisis Hasanto, menambahkan bahwa acara ini terlaksana atas kerja sama antara pihak sekolah, orang tua, dan para sponsor. Menurutnya, acara ini menjadi wadah untuk mengasah bakat siswa, mulai dari seni hingga keterampilan lain seperti membatik. Kegiatan ini, diharapkan Delisis, akan memupuk semangat kolaborasi dan dukungan bagi siswa untuk berkembang.
Kepala SMAN 8 Pekanbaru, H. Tavip Tria Candra, S.Pd., M.M., menyatakan bahwa acara ini bukan hanya bertujuan untuk menampilkan karya akademik, tetapi juga untuk mendorong siswa mengembangkan soft skill yang akan mereka butuhkan di masa depan. Selain itu, penguatan nilai kearifan lokal dan kesadaran lingkungan juga menjadi perhatian penting. Menurut Tavip, hasil karya siswa dalam membatik diharapkan bisa menjadi seragam batik sekolah yang menunjukkan identitas kearifan lokal.
Tavip juga mengapresiasi kreativitas siswa dari berbagai kelas yang menampilkan tema dan topik beragam, mulai dari "Bangunlah Jiwa dan Raganya" untuk kelas X, "Kearifan Lokal" untuk kelas XI, hingga "Bhinneka Tunggal Ika" untuk kelas XII. Panen Karya P5 ini, lanjutnya, membawa pesan penting bahwa pendidikan yang berkualitas harus mampu mengintegrasikan nilai budaya dan keberlanjutan bagi generasi muda.
Acara diakhiri dengan pemotongan pita dan kue, diikuti dengan kunjungan ke stand bazar yang menampilkan hasil karya siswa dari berbagai bidang, seperti seni, prakarya, dan kreasi lainnya.
Komentar