Penurunan harga komoditas hortikultura, terutama cabai merah dan cabai rawit, menjadi penyebab utama dari deflasi. |
Pekanbaru, riauantara.co | Provinsi Riau mencatat deflasi sebesar 0,33% (month-to-month) pada bulan September 2024, melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi sejak Juni 2024. Penurunan harga komoditas hortikultura, terutama cabai merah dan cabai rawit, menjadi penyebab utama dari deflasi ini. Kelebihan pasokan cabai yang melimpah dari sentra-sentra produksi seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Jawa, seiring dengan masa panen, turut berkontribusi terhadap penurunan harga di pasar.
Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Riau, Panji Achmad, menjelaskan bahwa deflasi yang terjadi menunjukkan keberhasilan dalam pengendalian harga pangan di wilayah tersebut.
"Deflasi yang terjadi pada September 2024, terutama dipicu oleh penurunan harga cabai, mencerminkan keberhasilan upaya pengendalian inflasi melalui sinergi antara Bank Indonesia dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) terus kami galakkan untuk memastikan tercapainya Kerangka 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif," jelas Panji pada Kamis (10/10/2024).
Selain itu, Panji menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga pangan agar inflasi tetap terkendali sesuai target yang telah ditetapkan. Program strategis seperti GNPIP menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga, khususnya di sektor pangan. Dalam hal ini, GNPIP berperan penting dalam menjaga pasokan serta kelancaran distribusi komoditas pangan, sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang berpotensi memicu inflasi.
"Kami optimis, dengan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, TPID, dan pelaku usaha, inflasi di Riau dapat tetap terjaga dalam rentang sasaran yang ditetapkan," tambah Panji.
Lebih lanjut, ia juga menyatakan harapannya agar sinergi antara semua pihak terus diperkuat, terutama dalam menghadapi potensi kenaikan harga di akhir tahun, yang sering kali terjadi menjelang musim liburan dan tahun baru.
"Kami akan terus meningkatkan upaya pengendalian inflasi dengan melibatkan berbagai pihak untuk memastikan kestabilan harga yang berdampak positif bagi masyarakat Riau," tutupnya.
Dengan pencapaian deflasi yang berkelanjutan ini, diharapkan perekonomian Riau akan terus stabil, sehingga daya beli masyarakat pun tetap terjaga.
(kom/cr)
Komentar