Pekanbaru, riauantara.co | - Jelang hari-hari pencoblosan, Muflihun dan Ade Hartati semakin banjir dukungan dari masyarakat. Kali ini membuat wajah Calon Walikota Pekanbaru Nomor Urut 01 itu, berkaca-kaca saat Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Nasional Pemuda Batak Bersatu (PBB) se Kota Pekanbaru, Minggu (17/11/24) siang, menggelar Deklarasi Dukungan.
Pasalnya, anggota dan simpatisan ormas besar ini rela mengeluarkan duitnya. Sesuai kesanggupan mereka. Mulai ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah.
Dana yang terkumpul mereka gunakan untuk menggelar kampanye Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru Nomor Urut 1 itu. Kampanye Muflihun-Ade digelar di Gedung Sopo Godang Rajawali Jalan Rajawali Sakti, Minggu (17/11/24) yang dihadiri Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PBB, Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Ranting, anggota simpatisan, organisasi relawan Bangso Batak Sahabat Indonesia (BBSI).
PBB tidak meminta atau menerima dana dari paslon. Tetapi justru bahu-membahu untuk menggelar pertemuan akbar itu.
Bukan tanpa alasan. Aksi urunan ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan terima kasih kepada Muflihun dan Ade Hartati.
"Batak itu, kalau sudah kenak dihatinya, dia setia. Kami urunan dan saat rencana deklarasi kami gaungkan beberapa Pengusaha Batak pendukung PBB ikut nyumbang. Puluhan juta acara ini, sepeser pun tak kami bebankan kepada Paslon 01. Kami murni mau terima kasih jika pemimpin itu betul-betul peduli dengan masyarakat. Yang hadir ini ratusan orang tanpa pengerahan massa, tak ada bayar-bayar. Makanya kami batasi takutnya membludak, kami tak sanggup atur konsumsi karena kita dana mandiri," kata Ketua DPC Pemuda Batak Bersatu Kota Pekanbaru, Tumpu Sihaloho saat sambutan.
Menurutnya, Muflihun memiliki darah batak dalam tubuhnya dan programnya selama jadi PJ Walikota dijalankan tanpa diskriminasi.
"Pak Muflihun berdarah batak. Ibunya bernama Nursaidah Ritonga, marga Siregar. Saat jadi PJ Walikota Pekanbaru selama 2 tahun, program berobat Gratis pakai KTP dan Santunan kematian bagi warga kota Pekanbaru yang kurang mampu berjalan tanpa diskriminasi. Anggota dan Keluarga Anggota PBB di Kota Pekanbaru sudah ikut mendapat dan merasakan program itu," kata Sihaloho.
Saat acara disampaikan juga testimoni atau kesaksian anggota PBB yang hadir yang merasakan manfaat program Muflihun.
"Kami ini sering bersosial. PBB itu slogannya Satu Rasa, Satu jiwa. Jika ada satu jiwa warga suku batak, anggota PBB dan keluarganya disakiti, semua ikut merasakan sakit. Dan sebaliknya, jika ada anggota dan keluarga PBB yang ditolong dan dibantu, maka semua anggota PBB bersyukur dan berterima kasih," kata Sihaloho.
Ia menyatakan peribahasa soal harga diri dalam batak yaitu "Met Met Pe Sihapor Lunjung, Dijujung Do Uluna". Dalam bahasa Indonesia artinya, "Walaupun Capung itu kecil, tapi Ia mengangkat Kepalanya". "Itu maknanya, harga diri itu tak ternilai," kata Sihaloho terpisah saat ditemui wartawan.
Tak hanya itu, para pedagang menari dan menyajikan sejumlah uang dalam piring.
"Kami STM (Serikat Tolong Menolon Pedagang Pasar di AKAP, jika bapak terpilih, apapun keputusan pemerintah, perhatikan kami, Pak?. Kami sayang sama Bapak," kata Juru Bicara Pedagang.
Merespon dukungan PBB dan Pedagang ini, Muflihun mengaku sangat terharu.
"Sepanjang saya kampanye, baru kali ini ada masyarakat menyerahkan uang kantongnya untuk mendukung saya kampanye. Saya sangat terharu. Bukan menolak, tapi saya terima dan saya kembalikan lagi kepada PBB untuk membantu acara pihak PBB ini?," kata Muflihun dengan lirih.
Dalam acara tersebut, Muflihun dan istrinya Raja Rilla Muflihun diulosi dan ikut manortor dan selanjutnya penandatanganan kontrak Politik komitmen tentang penyelenggaran pemerintahan yang berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. (*)
Komentar